Bupati Jember Instruksikan RSD Dokter Subandi Tambah Tempat Tidur Pasien Covid Sebanyak 40 Persen

Bupati Hendy Siswanto saat sidak PPKM Darurat/RMOLJatim
Bupati Hendy Siswanto saat sidak PPKM Darurat/RMOLJatim

Mengantisipasi lonjakan pasien Covid19,  Bupati Jember, Hendy Siswanto, menginstruksikan kepada RSD Dokter Subandi Jember untuk menambah tempat tidur sebanyak 40 persen, dari jumlah total total ketersediaan tempat tidur.


Kebijakan ini lebih tinggi dari instruksi Pemerintah Pusat yang hanya 30 persen. Sebab, rumah sakit milik pemerintah daerah ini menjadi rumah sakit rujukan di  Jawa Timur, bagian timur. 

"RSD Dokter Subandi Jember, adalah rumah sakit rujukan, tidak hanya melayani pasien Covid-19 dari rumah sakit dari Kabupaten Jember saja. Tapi juga melayani dari rumah sakit, dari wilayah Jawa Timur bagian timur ( Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi dan Lumajang. Kita tidak bisa menolak pasien, Semuanya harus terlayani dengan baik," kata Bupati Hendy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (5/7).

Selain itu, Pemkab Jember juga telah menyiapkan tiga hotel yakni Kebun Agung, Bandung Permai dan Jember Indah, sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. 

"Saat ini BOR (Bed Occupancy Rate atau tingkat keterisian tempat tidur) di RS rujukan covid di Jember sudah mencapai 80 persen," ungkap Bupati Hendy.

Sementara Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) dokter Subandi Jember,  dokter Hendro Soelistijono, mendukung instruksi Bupati tersebut. 

"Kami sudah mempersiapkan, sesuai instruksi Bupati Jember, 40 persen.  Jumlah ini melebihi dari instruksi pemerintah pusat, yang hanya 30 persen," katanya. 

Dia menjelaskan, jumlah tempat tidur khusus pasien Covid-19  sebanyak 99 tempat tidur, dengan BOR sudah 80 persen, atau sudah terisi 79 pasien. 

Sementara, persediaan tempat tidur sudah menipis di 19 ruangan. Karena itu, pihak RSD Subandi tengah menyiapkan 40 persennya atau 39 ruangan lagi. Dengan demikian, jumlah total ruangan sebanyak 138 ruangan tempat tidur, dikurangi pasien saat ini, tersisa 58 tempat tidur.

"Meski demikian, tidak semua pasien Covid-19 di rawat di rumah sakit, yang gejala ringan, orang tanpa gejala, cukup isolasi mandiri di rumah, atau tempat lain, yang disediakan pemerintah,"katanya.

Dokter Hendro juga berharap tidak terjadi ledakan kembali. Untuk itu, masyarakat diminta patuh pada protokol kesehatan. 

"Agar kasus Covid-19 ini bisa terkendali," pungkasnya.