Ribuan Warga Kuba Banjiri Jalanan, Frustasi Dengan Krisis Ekonomi Di Tengah Pandemi

Warga kuba membanjiri jalanan karena krisis ekonomi
Warga kuba membanjiri jalanan karena krisis ekonomi

Ribuan warga Kuba mengekspresikan rasa frustasi di tengah pandemi Covid-19. Mereka turun ke jalan-jalan dari Havana ke Santiago untuk mengkritik pemerintah.


Di pusat kota Havana, ribuan orang berkumpul di sepanjang jalan tepi pantai pada Minggu (11/7). Tampak polisi berjaga.

Terdengar para pengunjuk rasa menuntut Presiden Miguel Diaz-Canel untuk mundur.

Dari laporan Reuters, terjadi beberapa penangkapan dan bentrokan. Polisi menyemprotkan merica ke beberapa pengunjuk rasa, sembari memukul yang lain dengan tongkat.

Aksi protes juga tejadi di San Antonio de los Banos di Provinsi Artemisa, yang berbatasan dengan Havana.

Di media sosial, terlihat video ratusan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.

“Mereka memprotes krisis, bahwa tidak ada makanan atau obat-obatan, bahwa Anda harus membeli semuanya di toko mata uang asing, dan daftarnya terus bertambah,” kata Claudia Perez, seorang warga.

Kuba mengalami krisis ekonomi selama dua tahun terakhir, yang banyak disebabkan oleh sanksi AS dan pandemi. Tahun lalu, ekonomi berkontraksi 10.9 persen, dan 2 persen hingga Juni 2021.

Saat ini, Kuba juga mengalami lonjakan kasus dan kematian Covid-19. Pada Sabtu (10/7), Kuba mencatat 6.900 kasus Covid-19 dan 47 kematian.