126 Relawan Pengemudi Ambulance Siap Bantu Puskesmas se-Surabaya

Para relawan pengemudi ambulance di Balai Kota Surabaya/RMOLJatim
Para relawan pengemudi ambulance di Balai Kota Surabaya/RMOLJatim

Pemerintab Kota (Pemkot) Surabaya mendapatkan dukungan 126 pengemudi dari Relawan Surabaya Memanggil.


Mereka akan membantu operasional mobil ambulance di Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga mengcover Puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan Surabaya.

"Mereka akan jadi pengemudi ambulance yang selama ini Pak Wali Kota menginstruksikan untuk ditingkatkan sisi kuratif kedaruratan medis itu," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (12/7).

Dengan meningkatnya kapasitas SDM mobil ambulance, pihaknya berharap ke depan warga Kota Surabaya tak perlu lagi harus mengantre untuk mendapatkan layanan kesehatan. 

Sehingga, di waktu yang sama pula maka semakin banyak warga yang bisa langsung tertangani.

"Jadi ditingkatkan kapasitasnya. Sehingga semakin banyak warga yang bisa tertangani dengan lebih cepat dan tidak perlu mengantre," ujarnya.

Di sisi lain, Irvan menyebut, bahwa Pemkot Surabaya juga menambah armada mobil ambulance di setiap wilayah. Salah satu di antaranya adalah penambahan unit ambulance untuk Tim Gerak Cepat (TGC) yang terbagi di 7 wilayah Surabaya.

"Ditambah juga dari Dinsos yang sebelumnya hanya 10 ambulance ditambah jadi 7 ambulance. Ditambah lagi nanti ada peran serta ambulance swasta yang mau meminjamkan sementara dan itu masih kita data," terangnya.

Sementara itu, Koordinator Relawan Ambulance Surabaya, Setiawan menambahkan, bahwa relawan yang tergabung sebagai pengemudi mobil ambulance tentu sudah memiliki keahlian mengemudi disertai dengan SIM A. 

Selain itu, sebelum terjun ke lapangan mereka juga telah dilakukan swab dan menerima vaksin.

"Jadi tidak serta merta langsung turun gitu. Mereka juga punya SIM A dan terbiasa sebagai driver. Untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, mereka harus tes drive dulu, mereka juga harus vaksin selain swab," pungkas Setiawan.