Cegah Penularan Keluarga, Pemkot Surabaya Terapkan Standar Perawatan Covid-19 bagi Warga Positif Rapid Antigen

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya mempercepat penanganan standar perawatan Covid-19 kepada warga yang rapid antigennya positif, sehingga tidak harus menunggu hasil Swab PCR keluar.


Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dan kuratif untuk mencegah klaster di lingkungan keluarga.

Sehingga, ketika ada warga yang hasil rapid antigen positif, langsung diberikan obatan-obatan, vitamin hingga permakanan.

"Pak Wali Kota ingin percepatan penanganan. Kalau ada warga melakukan rapid antigen mandiri dan hasilnya positif, maka diharapkan juga segera melaporkan ke Puskesmas," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara dikutip Kantor Berita RMOLJatim dikantornya, Selasa (20/7).

Tak hanya itu, bagi warga Surabaya yang mengalami gejala flu maupun batuk, pihaknya juga mengimbau supaya segera memeriksakan diri ke Puskesmas. 

Nah, ketika hasil rapid antigen-nya positif, maka perawatannya langsung disesuaikan dengan standar Covid-19.

"Kalau rumah tidak layak digunakan isoman, bisa langsung ke RSLT atau Hotel Asrama Haji agar langsung mendapat penanganan. Untuk mencegah klaster keluarga, warga yang konfirmasi, langsung dipindah ke RSLT atau HAH," jelasnya.

Maka dari, pihaknya mendorong masyarakat agar tidak ragu ataupun takut menyampaikan hasil rapid antigen mandiri. 

Sehingga, pemkot bisa segera memberikan perawatan dan pengawasan. Jika mengalami kesulitan, hasil tersebut dapat dilaporkan kepada RT/RW setempat melalui whatsapp agar diteruskan ke Puskesmas.

"Jangan ragu untuk menyampaikan hasilnya. Ketika sudah dilaporkan kalau dia positif rapid antigen, ini langsung disampaikan ke Lurah, Camat agar mendapat permakanan. Lalu ke Puskesmas untuk penanganan pertama," pungkasnya.