Kelompok Tidak Murni Dituding Dalam "Jokowi End Game", Mahfud MD Menambah Kegundahan Hati Rakyat

Menko Polhukam Mahfud MD/Net
Menko Polhukam Mahfud MD/Net

Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali menambah kegundahan hati rakyat dengan menyebut kelompok tidak murni dalam sebaran poster "Jokowi End Game". 


"Saya kira pernyataan Mahfud MD menambah kegundahan hati rakyat apalagi sampai ada tuduhan-tuduhan terhadap adanya kelompok tidak murni, tentu ini akan melukai hati rakyat," ujar pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/7).

Karena menurut Saiful, rakyat saat ini dilema ketakutan untuk menyampaikan aspirasinya di muka publik. Hal itu dikarenakan, isu "Jokowi End Game" membuat pengamanan yang luar biasa.

Analisa Saiful, rezim Joko Widodo seperti ketakutan dengan aspirasi rakyatnya. Padahal di negara lain pro kontra kebijakan penanganan pandemi juga terjadi dan direspons biasa saja.

"Bahkan ada yang tidak mempercayai adanya virus Covid-19 itu lumrah di berbagai negara," jelas Saiful.

Sehingga sambung Saiful, dengan adanya tuduhan-tuduhan kelompok tidak murni akan tetapi tidak menunjuk kepada siapa, maka akan menimbulkan keresahan publik.

Lebih lanjut, Saiful memandang kegundahan yang diakibatkan pernyataan Mahfud akan berdampak bukan hanya perorangan tetapi juga korporasi besar.

"Bisnis dan korporasi besar yang enggan untuk melakukan investasi di Indonesia. Saya kira pemerintah harusnya dapat mendinginkan suasana bukan malah memanaskan suasana dengan menyatakan yang tidak seharusnya ia katakan," pungkas Saiful.

Menko Polhukam Mahfud MD menuding seruan aksi nasional bertema "Jokowi End Game" yang ramai di media sosial ditunggangi oleh kelompok yang tidak murni yang beniat memanfaatkan situasi.

"Ada kelompok murni dan ada kelompok tidak murni yang masalahnya itu hanya ingin menentang saja, memanfaatkan situasi," ucap Mahfud dalam konferensi pers terkait situasi politik dan keamanan, melalui kanal YouTube Kemenko Polhukam, Sabtu (24/7).