Vaksinasi di Jombang Terhenti, Stok Vaksin Kosong 

 Konferensi Pers Bupati dan Forkopimda/Ist
 Konferensi Pers Bupati dan Forkopimda/Ist

Program vaksinasi di Kabupaten Jombang terhenti sementara waktu akibat stok vaksin yang mengalami keterlambatan atau kosong. Meski saat ini vaksinasi tahap pertama dan kedua belum sepenuhnya selesai.


Hal itu diutarakan, Juru Bicara (Jubir) Satuan Gugus Tugas (Satgas) Kabupaten Jombang, Budi Winarno bahwa persediaan stok vaksin di Jombang masih kosong. Sehingga program vaksinasi terhenti sementara waktu sembari menunggu kiriman stok baru dari pusat.

Masih menunggu kiriman dari pusat, dan minggu-minggu ini akan dikirim," ungkap Budi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (27/7).

Target vaksinasi sendiri belum sepenuhnya selesai. Pada tahap pertama vaksinasi tercatat sebanyak 548.875 orang yang sudah di vaksin. Sedangkan, untuk tahap kedua jumlah orang yang sudah di vaksin lebih sedikit, yakni 273.119. Jumlah tersebut terbilang masih jauh dari target vaksinasi yaitu 1,3 juta masyarakat. 

"Menyesuaikan jumlah vaksin yang diterima Kabupaten Jombang yaitu sebanyak 826.050 vial. Sekarang ini masih menunggu kiriman dari pusat untuk vaksin tahap kedua," jelasnya.

Sejauh ini, upaya Pemkab Jombang masih menunggu kiriman stok vaksin dari pusat. Pihaknya juga telah berkoordinasi dan melaporkan tentang kekosongan stok vaksin ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) maupun Pemerintah Pusat.

Sementara terkait, penanganan Covid dan PPKM level 4. Pemkab Jombang telah menyiapkan "Rumah Sehat" bagi masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 dengan kondisi tanpa gejala (OTG) maupun dengan gejala ringan di 23 SMP Negeri dan 1 di Sekolah Dasar yang tersebar di 21 Kecamatan, dengan kapasitas 120 ruangan dan 438 tempat tidur.

Menambah ketersediaan tempat tidur rumah sakit Covid-19 (BOR) sebanyak 290 tempat tidur dan 23 tempat tidur ICU. Melakukan rekrutmen tenaga kesehatan sebanyak 21 orang dari sekolah kesehatan yang ada di Kabupaten Jombang. Memberikan bantuan sosial kepada warga yang melaksanakan Isoman.

Memberikan bantuan sosial dari pemerintah pusat kepada masyarakat yang terdampak, baik yang dilakukan oleh TNI/Polri maupun pemerintah daerah. mengoptimalkan peran tiga pilar yang ada di Desa untuk membantu memberikan pengawasan di lokasi rumah sehat.

Adapun alokasi APBD 2021 untuk kegiatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Jombang antara lain untuk bidang kesehatan Rp 139.063.909.039 terealisasi 28,13 %. Bidang kesehatan digunakan untuk obat –obatan, sarana prasarana kesehatan, serta insentif tenaga kesehatan.

Bidang sosial atau jaring pengaman sosial Rp 6.106.950 realisasinya 29,3 %. Alokasi bantuan sosial baik dari APBD dalam bentuk uang dan barang maupun bantuan dari pemerintah pusat ( PKH, BST, BPNT ) total sebesar Rp 100.803.717.000 terdiri dari, Bansos berupa uang APBD sebesar Rp 5.042.000.000 untuk 16.232 orang dan 27 lembaga. Bansos berupa barang APBD sebesar Rp 1.738.150.00 untuk 12.900 orang, sementata bantuan dari pemerintah pusat (PKH, BST, BPNT) sebesar Rp 94.023.567.000 untuk 230.542 penerima.

Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab dalam konferensi pers di kantor pendopo setempat, Senin (26/7) kemarin, menyampaikan terkait PPKM Level 4 telah dilanjutkan 26 Juli sampai dengan tanggal 2 Agustus 2021, dengan beberapa penyesuaian dalam penerapannya, sebagaimana disebutkan oleh Presiden RI.

"Kami akan terus melakukan koordinasi baik dengan Forkopimda dan seluruh elemen, bahu membahu dalam penanganan ini. Kita berikhtiar baik dhohir dan bathin. Semoga seluruh bangsa Indonesia diberikan keselamatan, ketabahan, kesabaran dan perlindungan oleh Allah SWT," pungkasnya.