Permintaan Meningkat Saat Pandemi, Stok Kain Kafan di Kota Kediri Menipis

Stok kain kafan di Kota Kediri menipis/RMOLJatim
Stok kain kafan di Kota Kediri menipis/RMOLJatim

Tingginya angka kematian akibat Covid-19 membuat permintaan kain kafan di Kota Kediri melonjak. Stok kain kafan menipis. Bahkan kekosongan stok terjadi di beberapa toko selama berhari-hari.


Padahal, setiap hari selalu ada konsumen yang membutuhkan kain pembungkus jenazah tersebut. Selain karena tingginya permintaan sejak awal tahun 2021, menipisnya stok kain kafan juga disebabkan lantaran pengurangan pengiriman dari pabrik.

Lenny, pemilik toko kain yang ada di Jagalan Kota Kediri mengaku seringkali kehabisan stok kain kafan. Bahkan pernah hingga 10 hari pernah tidak mendapatkan stok sama sekali. Kondisi ini terjadi karena jumlah permintaan kain kafan yang terus meningkat sejak Januari 2021 hingga saat ini

"Karena memang tingginya permintaan kain kafan, membuat stok kain kafan di Kota Kediri kehabisan stok. Tingginya Permintaan kain kafan ini terjadi mulai Januari 2021 lalu," kata Lenny kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Jumat (30/7). 

Sebelum ada lonjakan permintaan, tokonya biasa dikirim empat puluh gulung, namun kali ini sekali pengiriman hanya sepuluh. Di tokonya, Lenny menyediakan beberapa macam kain kafan dengan harga yang bervariasi, tergantung dari jenis dan kualitas kain. Kain kafan dijual mulai Rp 4 ribu, hingga Rp 16  ribu per meter. 

Yang paling dicari masyarakat adalah kain kafan mori yang harganya sekitar Rp 4 ribuan per meter. Stok mori inilah yang sering kosong sehingga konsumen terpaksa harus membeli yang harganya lebih mahal. Karena tingginya permintaan, kain mori jenis mahal pun ikut kosong. Sejumlah toko juga sudah tak lagi menyediakan kain kafan seharga Rp 4 ribu per meter.  Hanya kafan dengan harga lebih mahal yang tersedia. Itu pun stoknya menipis karena permintaannya meningkat sejak Juni lalu.