Gerindra Jatim Tumbuhkan Semangat Dan Optimisme Anak Yatim Korban Pandemi

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Wajah puluhan anak yatim yang ada di kantor DPD Gerindra Jawa Timur terlihat sumringah. Dengan semangat, mereka bermain dan belajar, mengikuti arahan psikolog yang memandu acara itu.


Tak lama kemudian, satu persatu anak-anak tersebut berani  mengutarakan apa yang mereka cita-citakan. Mereka terus dimotivasi agar optimis menatap masa depan. 

Ya, itu adalah acara Children Wow-Day (CWD) yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Timur, Kamis (19/8). 

 Acara itu juga berbarengan dengan 10 Muharram yang dikenal hari raya anak yatim. Sebagaian besar anak yatim yang datang ke acara tersebut orang tuanya meninggal karena pandemi Covid-19. 

Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad mengatakan kegiatan Chindren Wow Day ini bagian dari upaya membantu anak-anak yatim bisa melupakan sementara persoalan yang mereka hadapi, khususnya mereka yang baru saja ditinggal kedua orang tuanya akibat terpapar Covid-19.

"Anak-anak yatim yang kami undang ini sebagian memang orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Termasuk, anak saudara kita alm Firdaus Fibrianto yang baru saja meninggal akibat Covid-,19," katanya. 

Ia mengakui pemerintah masih fokus pada penanganan promotif dan kuratif pandemi Covid-19 karena kasusnya masih tinggi. 

Karena itu Partai Gerindra mencoba ikut membantu dari sisi lain khususnya psikis anak-anak yatim yang baru saja ditinggal orang tuanya. 

"Sebenarnya persoalan fakir miskin dan anak terlantar itu menjadi tanggung jawab negara itu adalah amanat konstitusi," kata alumnus Ponpes Sidogiri, Pasuruan itu.  

Kegiatan semacam ini, lanjut Sadad akan diupayakan rutin setiap bulanan. Bahkan kalau tidak pandemi Children Wow Day dilakukan di ruang terbuka seperti Taman Safari atau wahana permainan anak lainnya agar ada suasana yang berbeda.  

"Kita juga sempat membuat estimasi untuk penanganan anak yatim korban Covid-19 khususnya terkait pendidikan dan kesehatan mereka kisaran 120 miliar dari APBD Jatim," ungkap Gus Sadad. 

Wakil Ketua DPRD Jatim itu mengungkapkan, berdasarkan informasi ada 5-6 ribuan anak yatim baru di Jatim karena orang tua mereka meninggal akibat Covid-19.

"Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah belaka tapi semua elemen masyarakat baik parpol maupun ormas, karena anak-anak yatim itu juga bagian dari generasi penerus bangsa," pungkasnya.