Mobil siaga desa yang biasa disiapkan untuk warga desa Sumber Kemuning, Desa Tamanan, Desa Kemirian dan desa Sumber Anom kecamatan Tamanan, Bondowoso tiba-tiba tidak nampak lagi.
- Kebijakan Pemkot Surabaya Jadi Percontohan Visitasi Kepemimpinan Nasional Lembaga Administrasi Negara RI
- Ratusan PNS Pemkab Gresik Terima SK Kenaikan Pangkat
- BPK Sebut Pemberian Honorarium di Diskopindag Kota Malang Senilai Rp 229 Juta Tak Sesuai Aturan
Mobil siaga desa yang biasa disiapkan untuk warga desa Sumber Kemuning, Desa Tamanan, Desa Kemirian dan desa Sumber Anom kecamatan Tamanan, Bondowoso tiba-tiba tidak nampak lagi.
Biasanya, mobil tersebut diperuntukkan untuk warga desa kapan saja membutuhkan terlebih saat dalam kondisi akan berobat kerumah sakit.
Salah seorang Kepala desa (kades) dari Sumber Kemuning, Abdul Bakir mengatakan, bahwasanya pengadaan mobil itu memang sudah melalui musyawarah desa 2020 dengan persetujuan seluruh unsur di desanya.
" Awalnya kami memang pesan, tetapi kami belum ada perjanjian untuk membeli," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu.
Saat itu, ada 4 desa di kecamatan Tamanan yang memesan untuk mobil siaga desa kepada pihak dealer tersebut, tak berselang lama datang 2 unit mobil dan dilakukan penyerahan di kantor kecamatan Tamanan, 2 unit lainnya datang kemudian hari pasca kedatangan pertama.
" Waktu itu ada pak camat lama yang mendampingi penyerahan," tuturnya.
Waktu itu, Bakir menjelaskan bahwasanya memang sudah akan mematenkan pembelian tersebut namun pihak desa membatalkan karena ada perubahan APBDes.
" Saat itu kan awal pandemi, anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19," urainya.
Ditanya mengenai perjanjian, Abdul Bakir mengakui belum menerima sodoran kontrak pembelian mobil tersebut dari pihak dealer, diakuinya hanya dipasrahkan untuk digunakan terlebih dahulu oleh pihak desa.
" Saya bersama kades yang lain gak ada teken kontrak apa-apa dengan penyedia," tambahnya.
Ia mengakhiri, pihak dealer selaku penyedia sudah menerima tanpa komplain atas pembatalan mobil 4 desa tersebut.
" Tidak ada komplain, mereka (dealer) menerima sekalipun mobil pernah terpakai 5 bulan," pungkasnya.
Hingga berita ini di keluarkan, belum ada keterangan pasti dari pihak dealer selaku penyedia mobil tersebut.
- Termasuk Tuban, 37 Kepala Daerah Serahkan LKPD Unaudited di Kantor Perwakilan BPK Jawa Timur
- Masuk Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji 2022, Wawali Surabaya Armuji Komitmen Tingkatkan Performa Pelayanan
- Wali Kota Kediri Sampaikan Dua Usulan Raperda Terkait Retribusi Ke DPRD