Memasuki Tahun Ajaran Baru 2021/2022, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya kembali mengingatkan kepada wali murid bahwa tidak ada kewajiban untuk membeli seragam baru bagi anaknya.
- Hardiknas 2023, Lamongan Launching Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal
- Serahkan SK Guru, Bupati Bondowoso Bicara Soal Kemajuan Pendidikan
- Anda Minat Kuliah ke Luar Negeri, Kunjungi IFF 2024
Hal ini sebagaimana tercantum dalam Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Bahkan, jika peserta didik itu naik dari jenjang SD ke SMP, masih bisa menggunakan seragam sebelumnya.
"Jadi wali murid tidak ada kewajiban atau keharusan beli baju baru. Kalau dia dari SD naik ke SMP bisa pakai baju sebelumnya, tinggal atributnya dicopot, diganti," kata Kepala Dispendik Kota Surabaya, Supomo dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (26/8).
Namun, mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini juga tidak mempermasalahkan apabila wali murid ingin membelikan seragam baru untuk anaknya.
Mereka, bahkan dipersilahkan membeli seragam baru di manapun berada.
"Wali murid kalau dia membutuhkan seragam dia boleh beli di mana-mana. Kalau mau beli di koperasi sekolah juga dipersilahkan. Tapi tidak ada kewajiban, atau keharusan beli baju baru," ujarnya.
Menurut dia, ada pemahaman di antara wali murid yang seolah-olah ketika memasuki tahun ajaran baru, maka ada kewajiban untuk membeli seragam baru. Padahal, pihaknya tidak pernah mewajibkan hal tersebut.
"Seolah-olah ketika tahun ajaran baru ini mereka harus beli baju, tidak. Tidak ada keharusan. Ini kan ada pemahaman (wali murid) yang membuat seperti itu tadi. Jadi tidak ada kewajiban, atau keharusan beli baju baru," tegasnya.
Akan tetapi, Supomo juga menyatakan, bahwa seyogyanya peserta didik atau pelajar itu memang harus memakai atribut sekolah ketika mengikuti pembelajaran.
Meskipun pembelajaran itu masih dilakukan melalui daring atau virtual.
"Pada waktu dia (peserta didik) sekolah, itu ya pakai baju sekolah. Nanti kalau tidak pakai baju sekolah, seperti sedang tidak sekolah," pungkasnya.
- 155 Siswa Papua Sekolah di SMA/SMK Jatim Lewat Program ADEM, Gubernur Khofifah: Wujudkan Cita-Cita dengan Belajar Giat di Jawa Timur
- Tingkatkan Layanan Pendidikan, Bupati Sanusi Tinjau Sejumlah Sekolah Rusak di Malang
- Doa Seorang Ibu Akhirnya Terjawab Lewat Sekolah Kebangsaan Pemkot Surabaya