Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso berencana menghidupkan kembali branding Bondowoso Republik Kopi (BRK). Tentunya melalui beberapa giat yang bersentuhan dengan kopi dan para petani kopi di Bondowoso.
- Pj Bupati Bondowoso Gelar Forum Abeg Rembeg Dengarkan Keluh Kesah Petani
- Hardiknas 2024, Pemkab Bondowoso Fokus Lanjutkan Kurikulum Merdeka
- Pemkab Bondowoso-Jurnalis Buka Bersama, Pj Bupati Bambang: Perkuat Sinergi
Saat ini Bondowoso memiliki kebun kopi mencapai 13.649 hektar. Tersebar di dua kawasan. Yakni kawasan lereng Ijen Raung yang berbatasan dengan Banyuwangi dan Situbondo. Serta area barat di Lereng Argopuro yang berbatasan dengan Jember dan Probolinggo.
Bondowoso juga merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Secara geografis, 48 persen areanya adalah perbukitan yang ketinggiannya 500 hingga di atas 1000 mdpl (Meter di Atas Permukaan Laut).
Disampaikan Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rachmat, branding BRK sangat pas untuk mengorbitkan nama daerah kepada khalayak ramai.
"BRK salah satu brand bagus memperkenalkan Bondowoso," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (2/9).
Sebagai langkah awal yang akan dilakukan, kata dia, dengan merumuskan kembali konsep BRK. Tujuannya untuk meningkatkan kembali produksi di dua area perkebunan kopi. Yakni Ijen Raung meliputi Sumberwringin, Kecamatan Ijen dan sekitarnya. Kemudian di lereng Hyang Argopuro meliputi Kecamatan Pakem, Maesan dan Curahdami.
"Jadi ada dua kawasan Ijen Raung yang sudah memiliki IG Klaster Kopi Arabica Java Ijen Raung. Hyang Argopuro kita akan bumikan mulai Kupang, Andungsari, Kecamatan Pakem dan Kecamatan Maesan. Tentu tidak mengesampingkan Bondowoso Kota Tape," pungkasnya.
- Pj Bupati Bondowoso Gelar Forum Abeg Rembeg Dengarkan Keluh Kesah Petani
- Hardiknas 2024, Pemkab Bondowoso Fokus Lanjutkan Kurikulum Merdeka
- Pemkab Bondowoso-Jurnalis Buka Bersama, Pj Bupati Bambang: Perkuat Sinergi
ikuti update rmoljatim di google news