Dinsos Bondowoso Mulai Data Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19

Pj Dinsos Bondowoso, Anisatul Hamidah/RMOLJatim
Pj Dinsos Bondowoso, Anisatul Hamidah/RMOLJatim

Sebanyak 200 anak yatim-piatu akibat orang tuanya meninggal karena Covid-19 mulai didata Dinas Sosial (Dinsos) Bondowoso.


Demikian disampaikan Pj Dinsos Bondowoso, Anisatul Hamidah kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (6/9).

"Kita memastikan hak-hak anak biar bisa terpenuhi.  Sekarang masih proses asesmennya," ujarnya.

Dari pendataan tersebut, pihaknya melakukan asesmen, yang bertujuan untuk mengetahui mereka tinggal dengan siapa, mereka itu sekarang dalam pengasuhan siapa, punya akta atau tidak.

"Syarat anak yatim piatu yang bisa masuk pendataan yakni 18 tahun ke bawah," katanya. 

Kemudian, masih Anisatul Hamidah, data itu akan diajukan ke Kemensos dan akan ditindaklanjuti koordinasi dengan DPPKB, Dinas Kesehatan, Dispendukcapil, Dikbud, Baznas, Ormas, dan dunia usaha. 

"Untuk fasilitasi mulai dari beasiswa, gerakan orang tua asuh dan lainnya" sambungnya.

Jika anak-anak itu didapati mereka tidak ada yang mengasuh. Pihaknya telah menyiapkan panti-panti dan sudah ada beberapa yang siap untuk menampung serta semuanya gratis.

"Sehingga mereka terjamin hak pendidikannya," ungkapnya.

Sesuai data, mereka rata-rata usia yang telah masuk yakni kisaran usia 6-12 tahun. Kemudian, termasuk anak-anak berstatus SMP juga ada. 

"Empat hari lalu ada 187, kemarin saya lihat masuk itu ada 20an, hari ini saya belum memantau, jadi sudah 200 lebih," ujarnya. 

Ia mengaku pihaknya sengaja membuat poster digital dan disebar melalui media sosial. Agar masyarakat bisa turut andil membantu mendata. Sehingga tak ada anak yatim piatu akibat pandemi yang luput dari pendataan.

Dari poster digital yang tersebar di media sosial, usulan data anak yatim ke Dinas Sosial Bondowoso bisa dilakukan di link https://bit.ly/3jDr3kP . Data itu sendiri selambat-lambatnya disampaikan pada tanggal 9 September 2021.


ikuti update rmoljatim di google news