Fokus Selesaikan Persoalan Politik hingga Tingkat Desa, Partai Pelopor Putuskan Ubah Nama

foto/rmol
foto/rmol

Partai Pelopor bakal berganti nama jelang pemilu 2024 mendatang. Nama baru ini lahir dari keprihatinan kondisi bangsa.


Ketua Partai Pelopor. Eko S Santjojo mengatakan, pihaknya melihat kondisi politik, sosial hingga kemasyarakatan Indonesia belakangan semakin memperlihatkan kemerosotan.

"Degradasi politik bangsa hari ini, ditambah keringnya politik nasional muncul buzer-buzer bayaran," kata Eko dalam Kongres Partai Pelopor di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Sabtu (9/10).

"Cebong kampret imbas politik devide et impera, ini sesuatu yang tidak diinginkan Bung Karno apalagi Bung Karno bapak persatuan," sambungnya.

Untuk itu, dengan nama baru Eko menyebut arah dan tujuan Partai Pelopor menjadi terobosan yang berbeda dari partai lainnya. Apalagi katanya, Partai Pelopor ke depan fokus kepada pemilih di pedesaan.

"80 persen pemilih legislatif ada di desa, ini jadi konsen kita, kita bicara soal teritorial segmen subjek perjuangan teritori ada di locus karena di desa kita mencreated pelopor dengan kemasan baru," tegas Eko.

Wacana pergantian nama pun mendapat respon baik dari para kader yang hadir di kongres hari ini.

Meski nantinya memiliki nama baru, Eko menyebut nilai-nilai partai yang sebelumnya sudah ada tidak akan luntur.

"Nama kita harus kita ganti terlebih dahulu bukan berarti meninggalkan sejarah, kemasan baru Partai Pelopor harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan itu," ucap Eko.

Dalam kongres Eko pun menyebut nama baru Partai Pelopor dengan Partai Kebangkitan Desa (Perkasa).

Kongres Partai Pelopor ini mengangkat tema "Konsolidasi Menuju Pemilu 2024" dengan para peserta kongres dihadiri oleh perwakilan delegasi dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Bapak ibu sekalian, dalam kesempatan ini forum terhormat kongres Partai Pelopor 2021 syukur alhamdulilllah dihadiri 34 delegasi yang mewakili provinsi," tambah Ketua Panitia Kongres, Ristiyanto.