PKM Mahasiswa Doktor Keperawatan Unair, Tingkatkan Kualitas Pengajaran Kesehatan Internasional Melalui Kompetensi Pedagogik

Foto/Ist
Foto/Ist

Mahasiswa Program Doktor Keperawatan Angkatan 3 Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, menjalankan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) internasional mengenai peningkatan Kompetensi Pedagogik bagi Dosen di bidang Kesehatan (Keperawatan dan Kebidanan) di Instituto Superior Cristal (ISC), Balide, Kecamatan Nain Feto, Kabupaten Dilli, Timor-Leste.


Kegiatan ini untuk kali pertama dilaksanakan secara hybrid, yakni gabungan tatap muka terbatas dan dalam jaringan (online) melalui aplikasi zoom meeting, Senin (25/10). 

"Pengabdian masyarakat internasional yang dilakukan 23 mahasiswa Doktor Keperawatan Angkatan 3 di Instituto Superior Cristal (ISC) Dilli, Timor-Leste tersebut, sebagai salah satu bentuk aplikasi dari visi misi di Fakultas Keperawatan Unair," kata Koordinator Program Studi Doktor Keperawatan Fakultas Keperawatan Unair, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim.

Pedagogik, sambung Prof Nursalam, dalam Pendidikan Kesehatan sangat penting dalam meningkatkan kualitas dosen atau tenaga pengajar keperawatan. Kompetensi pedagogik telah menjadi perhatian lebih bagi instansi penyelenggara Pendidikan Tinggi untuk menjamin kualitas para lulusan. 

"Kompetensi utama bagi dosen adalah pada kemampuan pedagogik yang berfokus pada penguasaan dosen terhadap teori belajar dewasa awal dan pengaplikasiannya di dalam proses pembelajaran, serta kemampuan dosen dalam penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,” ujarnya.

Menurut Koordinator Seksi Ilmiah Kegiatan Internasional Program Doktoral Keperawatan Angkatan 3 Fakultas Keperawatan Unair, Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat masalah utama di ISC Dilli, Timor-Leste, mengarah pada kemampuan dosen dalam mempersiapkan bahan pengajaran termasuk instrumen terkait untuk proses belajar mengajar baik di dalam kelas maupun praktik (klinik, komunitas), pengalaman dosen dalam mengajar di kelas dengan menggunakan teknik mengajar yang efektif dan efisien. 

Selain itu, kapasitas membimbing mahasiswa dalam praktik klinik, baik di rumah sakit maupun di komunitas dan manajemen fakultas yang masih minim. Terutama dalam hal perencanaan, pelaksanaan, monitor, kontrol, supervisi, evaluasi dan laporan secara sistematik proses pendidikan dalam fakultas.

“Kami perlu menerapkan solusi untuk mengurangi permasalahan ini di masa depan. Sehingga, kami ingin mengembangkan kapasitas dosen melalui pengembangan pedagogik. Fokus utamanya, yakni pada Kurikulum Pendidikan Kesehatan di Timor-Leste, Pedagogik dalam Pendidikan Kesehatan, Pengembangan Pembelajaran Akademik berbasis TLT (Tranformative Learning Theory) dalam Pendidikan Kesehatan dan Pengembangan Model Pendidikan Klinis dengan metode perceptorship di Indonesia kepada 30 orang dosen,” terangnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Keperawatan Unair, Prof. Dr. Ah. Yusuf, S.Kp., M.Kes mengatakan pengabdian masyarakat internasional ini akan menjadi pembuka untuk menjalin kerja sama antara Unair dan Instituto Superior Cristal (ISC) Dilli, Timor-Leste. Mulai dari bidang pendidikan, kolaborasi riset internasional, student outbond, hingga target pencapaian indikator kinerja Fakultas Keperawatan Unair untuk menuju internasionalisasi.

“Pengabdian masyarakat internasional ini untuk mengasah softskill pedagogik. Termasuk meningkatkan kualitas dosen di bidang kesehatan (Keperawatan dan Kebidanan). Ke depan, Mahasiswa Doktor Keperawatan juga bisa melakukan kolaborasi riset internasional,” pungkasnya.