Bupati, Kapolres dan Dandim Jember Kerahkan Personel dan Sarana Selamatkan Jiwa di 24 Titik Rawan Longsor

Kegiatan survei dan edukasi di daerah rawan Banjir dan tanah longsor/RMOLJatim
Kegiatan survei dan edukasi di daerah rawan Banjir dan tanah longsor/RMOLJatim

Sedikitnya ada 24 titik atau Desa yang tersebar 9 kecamatan di kabupaten Jember berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.


Hal ini ditandai adanya retakan tanah diatas tebing dengan kemiringan diatas 45 derajat. Karena itu, Kapolres Jember, AKBP Arif Rachman Arifin, menggandeng berbagai pihak seperti Kodim 0824/Jember, Pemkab Jember, Unej Jember SAE, PMI Jember,  Perhutani, PTPN, BKSDA dan beberapa Relawan di Jember untuk melakukan mitigasi. 

Bahkan Rabu siang (3/11) mereka langsung meninjau lokasi secara serentak, di 24 lokasi tersebut untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Langkah ini dilakukan untuk mempermudah koordinasi langsung dengan masyarakat hingga tingkat RT/RW, untuk melakukan aksi mitigasi (segala upaya mengurangi dampak bencana) dan kesiapsiagaan Kebencanaan," kata AKBP Arif Rachman dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat koordinasi dengan Bupati Jember, di Pendopo Wahya Wibawa Graha Kabupaten Jember, Rabu (3/11).

"Hari ini telah kita turunkan tim untuk melakukan observasi secara langsung di 24 titik zona rawan bencana, kita libatkan pula Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas untuk ikut ambil bagian pada kegiatan tersebut," sambungnya. 

Menurutnya Polres Jember telah berkoordinasi dengan Kodim 0824/Jember untuk menyiapkan sarana dan prasarana kebutuhan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat. Diantaranya berupa tenda, kursi lapangan, perahu karet, genset, makanan cepat saji, gergaji, senter, pelbet, gandis, truk, mobil rescue double cabin, dapur umum, sepeda motor, ambulance dan eskavator. 

"Persiapan peralatan ini, sifatnya antisipasi terjadinya hal-hal yang kita sendiri tidak tahu kapan bencana itu datang. Keselamatan jiwa warga Jember, harus diutamakan," ujarnya.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk selalu siaga dan juga turut memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait baik pemerintah daerah ataupun TNI-Polri, agar segera bisa memberi pertolongan dan mudah penangananannya, 

"Polres Jember beserta tim siap 24 Jam untuk Masyarakat," tandasnya.

Hal senada disampaikan Bupati Jember, Hendy Siswanto. Dia menjelaskan mendukung penuh apa yang telah di inisiasi oleh Polres Jember dan Timnya. Pasalnya, sesuai hasil maping, desa yang berpotensi bencana Hidrometeorologi ini, cukup banyak ada 24 desa, yang tersebar di 9 Kecamatan tersebar. 

"Sudah menjadi kebiasaan lama di Kabupaten Jember di Bulan Desember hingga Januari intensitas hujan tinggi, yang menyebabkan banjir dan tanah longsor," ujarnya saat doorstop di Pendopo Wahya Wibawagraha.

Menurutnya bagaimana di 24 desa tersebut bisa dilakukan pencegahan dini. Sebab, 24 titik tersebut sama-sama beresiko tinggi. Namun bersama Polres, Destana dan Muspika telah bergerak melakukan mitigasi dan survei pada 24 titik tersebut hari ini. Untuk langkah selanjutnya memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, yang tinggal disekitar  24 titik tersebut. 

"Tujuannya agar masyarakat sadar, bahwa daerah tersebut, adalah daerah rawan banjir dan longsor," pungkasnya.