Reco Banteng Menjadi Situs Cagar Budaya, Begini Respon Pemkab Ngawi

Situs Reco Banteng di Wonorejo, Kedunggalar, Ngawi/Ist
Situs Reco Banteng di Wonorejo, Kedunggalar, Ngawi/Ist

Dari sekian destinasi wisata di Ngawi, Jawa Timur patut diperhatikan tidak lain adalah keberadaan situs Reco Banteng atau Arca Banteng yang berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedunggalar. Kondisinya jauh dari harapan selain terbengkalai juga rawan dicuri dari tangan jahil.


Terlihat situs peninggalan di era abad 14 ini hanya dibatasi pagar duri. Pun, pondasinya mulai miring bahkan disekitarnya tanpa dilengkapi pengamanan yang memadai. Melihat dari kondisi yang sebenarnya di lapangan peran pemerintah baik daerah maupun propinsi bisa dipertanyakan.

Kini, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur telah menetapkan situs Reco Banteng sebagai cadar budaya. Tentu harapannya kedepan akan menjadi daya tarik terhadap wisata sejarah. 

Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko  pun mengapresiasi peran BPCB tersebut. 

"Bersyukur dan apresiasi atas respon balai yang sesuai fungsinya dalam menyelamatkan aset sejarah di Ngawi ini," terang Antok sapaan akrab Wabup Ngawi, Senin, (8/11).

Ia pun bakal intervensi dalam pemugaran situs sesuai kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah. Meski demikian BPCB Jawa Timur diharap tetap sinergi dengan Pemkab Ngawi dalam mengelola situs sesuai peranya. 

Terpisah, Widayunarto seorang juru pelihara (jupel) mengatakan situs Arca Banteng statusnya dibawah pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Mojokerto dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur. 

Dari kenyataanya situs yang berjumlah belasan peninggalan sejarah sekarang ini kondisinya memprihatinkan sebagian ada yang rusak. Kerusakan sendiri akibat faktor alam juga banyak yang tak terurus. Padahal, dulu pernah ada penelitian mengenai situs pra sejarah tersebut. 

"Saya heran kepada pemerintah terkesan kurang memperhatikan keberadaan satu-satunya situs di Ngawi ini. Lihat sendiri kondisinya seperti itu," terang Widayunarto, 

Diakuinya, warga sekitar situs sendiri menginginkan pemerintah segera turun tangan untuk menyelamatkan aset tersebut. Soalnya, kalau dibiarkan rusak maka akan ada sejarah yang hilang. Untuk itu, dirinya berharap supaya pemerintah dalam hal ini BP3 Mojokerto segera melakukan penelitian lagi terhadap belasan situs yang masih tersisa. 

Meski demikian diakui Widayu, situs Arca Banteng yang lokasinya 22 kilometer dari Kota Ngawi ini setiap hari libur banyak didatangi pengunjung dari berbagai daerah. Dijelaskan, situs Arca Banteng didalamnya mengandung sejarah era runtuhnya Majapahit, dan kemungkinan lokasi sekitar situs sini kalau digali masih banyak peninggalan lagi.