Vaksinasi Dinilai Memberatkan Bacakades, Ratusan Warga Lurug Kantor Bupati Probolinggo

Aksi didepan Kantor Bupati Probolinggo./RMOLJatim
Aksi didepan Kantor Bupati Probolinggo./RMOLJatim

Ratusan warga melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Kantor Bupati Probolinggo, Senin (8/11) siang. Mereka menuntut sikap dan kebijakan eksekutif terkait syarat vaksinasi pilkades yang dinilai memberatkan para bakal calon kapala desa (bacakades).


Aksi itu dimulai sekitar pukul 11.30. WIB. Ratusan masa aksi mendatangi halaman kantor Bupati Probolinggo, dengan mengendarai sejumlah truk. Kendaraan beserta sound system yang dibawa para aksi, dikumpulkan tepat di depan pintu utama.

Para aksi mulai melakukan orasi dan menyampaikan tuntutannya di depan pintu utama, menggunakan pengeras suara. Untuk meminimalisir terjadinya chaos, ratusan personel gabungan Polri dan  Satpol PP berjaga di sekitar ratusan masa.

Sekitar 30 menit berorasi, sejumlah pejabat pemerintah menampakkan diri ke ratusan masa. Para pejabat itu menemui dan memenuhi keinginan masa yang menuntutnya keluar gedung.

“Kami menilai perbup pilkades itu tidak sehat. Pembuatannya terkesan asal-asalan. Banyak tahapan yang dilalui dalam proses pembuatannya. Sehingga, pasal yang dilahirkan, terkesan arogansi dan memberatkan salah satu pihak,” ungkap koordinator aksi, Yoyo Satrio, dikutip Kantor Berita RMOLJatim kepada wartawan. 

Ia menyampaikan, pemerintah harus segera mengambil sikap adanya peraturan yang terkesan arogansi tersebut, salah satunya persoalan vaksinasi untuk bacakades. Banyak bacakades yang tersendat pendaftarannya, lantaran vaksinasi tersebut.

“Kades banyak yang hanya melakukan vaksinasi dosis 1 saja. Untuk melakukan dosis 2 masih butuh jenjang waktu. Sementara waktu pendaftaran masih berlangsung singkat. Pasti bakal banyak bacakades yang akan gugur,” jelasnya saat orasi menggunakan pengeras suara.

Setelah cukup lama beritasi, Asisten Pemerintahan dan Kersa, Heri Sulistyanto bersama Kabag Hukum, Priyo Siswoyo, ikut menyampaikan pernyataan di tengah-tengah masa aksi.

“Kami akan menyampaikan dan melaporkan aspirasi yang diinginkan ke pimpinan. Karena kami masih bawahan dan punya pimpinan,” ungkap dia.

Namun, jawaban yang disampaikan Heri Sulistyanto tak memuaskan para Demonstran. Bahkan, jawaban itu disinyalir hanya bualan belaka. Demonstran meminta kepastian lebih. Sehingga beberpaa petinggi aksi itu diminta untuk melakukan audiensi bersama pihak eksekutif di dalam gedung.