Biarkan Dedi Mulyadi 'Beraksi' Dengan Tenang

Dedi Mulyadi/Net
Dedi Mulyadi/Net

BELAKANGAN ini, jagat media sosial diramaikan dengan Konten YouTube aksi Dedi Mulyadi, 'seorang warga' yang kebetulan Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Purwakarta Karawang Bekasi melakukan kegiatan pembersihan dan penataan berbagai tempat umum.

Aksi ini semakin ramai diperbincangkan karena dalam salah satu kegiatannya, ia didatangi seorang Mahasiswa yang mempertanyakan kapasitas beliau dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

Niat hati menyampaikan kritik, Mahasiswa tersebut justru menjadi santapan Dedi Mulyadi yang tentunya lebih lihai beradu argumentasi karena pengalamannya.

Alhasil, kurang tepatnya langkah serta mental yang tak cukup kuat membuat ia menjadi adegan menarik dalam sebuah Konten YouTube yang memberikan nilai positif bagi Dedi Mulyadi sang pemilik Konten. 

Hal ini tak berhenti hanya sampai situ saja, konten yang tersebar kemudian menjadi Viral dan direspon banyak pihak, bukan hanya masyarakat Purwakarta saja.

'Si Mahasiswa' tak lama menjadi bahan perbincangan Netizen, berbagai meme dan bully-an muncul di media sosial 

Entah karena emosi atau memang Dedi Mulyadi melihat ini sebagai topik yang bagus untuk meraih popularitas netizen, ia justru melanjutkannya dengan menyasar Kampus dan Latar Belakang organisasi mahasiswa tersebut dalam konten terbarunya.

Terlepas dari beragam rangkaian adegan yang disuguhkan dalam kejadian ini. Rasanya ada pelajaran yang lebih bermakna dan bisa dipetik oleh kita semua

Berbagai aksi yang dilakukan Dedi Mulyadi itu memberikan manfaat bagi masyarakat. Baik itu aksi sosialnya, ataupun kepedulian lingkungannya. Terlepas dari "Keheranan" kita terkait dalam kapasitas apa seorang Dedi Mulyadi yang selalu mengatasnamakan dirinya "Warga Biasa" mampu menghubungi berbagai pejabat OPD dan memberikan perintah dalam setiap aksinya yang dibuat konten YouTube, mari kita anggap ia sebagai Mantan Bupati yang merasa 'Berdosa' karena telah gagal membangun Sistem dan Peradaban selama 10 tahun Kepemimpinannya dan saat ini sedang mencoba memperbaiki itu. Karena bagaimanapun, permasalahan yang saat ini ia coba selesaikan sudah terjadi sejak lama.

Rasa bersalahnya itu mungkin saja semakin bertambah karena bagaimanapun, Dedi Mulyadi ialah Suami dari Bupati saat ini yang melanjutkan kepemimpinannya. Sehingga fakta bahwa 3 tahun pasca peralihan kekuasaan masih banyak permasalahan di Purwakarta yang belum mampu diselesaikan Sang Istri membuat Dedi Mulyadi berharap bisa membantu menyelesaikannya.

Oleh karena itu, sudah selayaknya aksi Dedi Mulyadi ini kita dukung agar "Rasa Bersalah" yang menghantuinya bisa hilang bersamaan dengan permasalahan yang ada di Purwakarta. Sehingga pada akhirnya, Dedi Mulyadi bisa lebih fokus untuk memberikan peran lebih di kancah Nasional.

Hamzah Zaelani Mar'ie

Penulis adalah Direktur Eksekutif Jala Samudera Institute (JSI).