Dedi Mulyadi Neuteuli

Dedi Mulyadi/FB Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi/FB Dedi Mulyadi

SETELAH beberapa hari kasus viralnya kritik mahasiswa ke Kang Dedi Mulyadi, ia mulai membuat framing baru bahwa tindakannya benar. Beberapa hari yang lalu DM datang ke dua kampus (yang satu salah sasaran) tempat Yudha kuliah, ia melihat sekitar kampus kotor dan kumuh, padahal itu di samping kampus.

Manusiakan agen perubahan, di sekitarnya kotor dan kumuh kok diam saja? Begitu kata DM. Hari yang lain DM mengunjungi sekretariat HMI Purwakarta, kemudian rumah kediaman Yudha, tentu tindakan ini saya pikir sangat tidak simpatik, mengapa DM begitu dendam? Yudha mahasiswa yang masih belajar perlu arahan bimbingan jangan diintimidasi.

Dia cukup menderita telah dibuly pendukung DM. Saya dengar bahwa anak-anak HMI banyak yang merasa khawatir dan tidak nyaman dengan tindakan DM. Di kampus tempat kuliah Yudha, DM berujar bahwa dialah yang menganggarkan dana pembangunan dan tanah kampus (Pesannya tentu kita tahu).

Jangan begitulah Kang! Purwakartapun bukan milik Akang sendiri, Akangpun di Purwakarta dulu atas dukungan mahasiswa (janganlah jadi kacang lupa kulit). Purwakarta ada Bupati yang berwenang. Sadarlah tugas pokok Akang sebagai anggota DPR RI jangan kemudian didegradasi menjadi eksekutor kebersihan, penolong, dan pemberi solusi hanya di lingkup Purwakarta.

Walaupun saya tetap setuju Akang terus bergerak membangun Purwakarta, hanya cara yang harus anda ubah. Ingat Akang sudah jadi tokoh nasional dan bukan hanya tokoh Kabupaten Purwakarta.

Tentu tindakan yang dilakukan DM ikut membantu bersih-bersih 100 persen betul, kita semua harus peduli dan tidak perlu marah ketika DM mengkritik yang baik. Saya salut sama DM. Berpolitik secara serius dan bergerak membangun citra diri sekaligus bermanfaat buat lingkungan dan masyarakat. Ini perlu kita dukung, dan kayaknya tidak ada satupun manusia yang berakal sehat menolaknya apalagi memprotesnya. Yang saya protes cara bukan tujuan.

Yang menjadi kritik mahasiswa jangan pula dikesampingkan! Mahasiswa dan kita semua mungkin belum tentu lebih baik dibanding DM. Tapi DM sebagai pejabat (anggota DPR RI) harusnya juga sadar bahwa dirinya sebagai wakil rakyat memiliki batas kewenangan yang dapat dikontrol rakyat. Bukankah DM sebagai wakil dari rakyat? jadi rakyatlah yang berkuasa.

Tentu sebagai manusia DM juga punya kesalahan dan kelemahan. Sebagaimana kita harus menghargai kebaikan DM, tapi juga kita harus tetap kritis terhadap Kewenangan yang dilakukan DM. Selama ini DM melakukan aktivitasnya bersih-bersih, menginvestigasi peminta-minta, menegur pejabat, menolong dan memberi solusi pada permasalahan rakyat, tak terlepas dari statusnya sebagai anggota DPR RI, dan politisi.

Tindakan ini sangat simpati dan berdampak positif bagi rakyat sekitar. Sebagai politisi pasti dia punya competitor dan mitra. Lawan politik tentu menginginkan agar citra politiknya tidak terus berkibar. Sebaliknya mitra politiknya pasti menginginkan kesuksesan karir politiknya.

Saya bukan musuh DM malah saya pendukung dulu juga kini. Tapi kali ini DM kebablasan. Lawan politik yang gerah dengan tindakan DM sebetulnya banyak, tapi banyak yang sembunyi. Mereka diam karena tahu DM cukup kuat. DM memiliki kekuasaan yang sesungguhnya di Purwakarta.

Kekuasaan kuat karena pengaruhnya cukup kuat karena di samping Isterinya sebagai Bupati, anaknyapun sebagai Ketua Partai, belum lagi pasukan pendukungnya yang lain. Bukan hanya itu yang tidak suka pada DMpun lebih banyak diam dan acuh tak acuh. Lawan politiknya lebih banyak berteori, kurang ikhtiarnya. Coba siapa politisi yang dikenal berbuat banyak dan konsisten untuk kepentingan rakyat? Mereka hanya bilang ini dan itu tapi hampir sama sekali tidak bergerak atau paling tidak gerakannya tidak sehebat dan sekonsisten DM.

Politisi pada umumnya bergerak dan peduli dengan rakyat ketika mau pemilihan dan kemudian bagi-bagi uang. DM bukan orang seperti itu. DM pekerja keras dan tangguh tapi sekali lagi kritik mahasiswa itu perlu Akang perhatikan! Jangan mentang-mentang punya kuasa terus dapat bertindak seenaknya. Kita sama-sama tahu di bawah kepemimpinan  Akang Purwakarta telah maju luar biasa, oleh karena itu sebagai orang yang lahir di Purwakarta saya sangat berterima kasih ke Akang.

Yang Mencintai Akang, Salam Deudeuh Tur Nyaah Kanggo Akang. Mang Asep Purwa.

Penulis adalah Pengamat Sosial dan Politik di Purwakarta