Canangkan Kampung Literasi Pesantren Alam, Bupati Jombang: Minat Baca Bisa Membentuk Generasi Produktif

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab mencanangkan Kampung Literasi Pesantren Alam/Ist
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab mencanangkan Kampung Literasi Pesantren Alam/Ist

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab mencanangkan Kampung Literasi Pesantren Alam yang berada di Desa Pesantren Kecamatan Tembelang, pada Selasa (30/11/2021).


Dalam kesempatan itu, bupati idampingi Kepala OPD terkait, Camat dan Forkopimcam Tembelang serta Heri Maja Kelana, Perwakilan Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Asrif M. Hum, Kepala Balai Bahasa Jawa Timur. Hadi, PT. Marga Harjaya Infrastruktur. Henny Wardaturrohmah, Sekjend Pengurus Pusat Forum TBM. Imam Muhlas (Ketua Forum TBM Jatim), Wiwik Subandiah (Founder Alam Riang).

Kampung Literasi ada di 30 lokasi, salah satunya di Kabupaten Jombang. Harapannya kampung literasi bisa berkolaborasi bersama Pemerintah Daerah dan swasta dalam dunia pendidikan non formal baik kepada masyarakat sekitar maupun kepada anak anak.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan salah satu alternatif sebagai pusat belajar dalam rangka meningkatkan minat membaca anak-anak yang merupakan program dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat (Ditbindikmas), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Dirjend Paudni), dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Taman bacaan masyarakat (TBM) diharapkan menjadi pusat sumber ilmu yang memiliki peran strategis untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki minat dan berbudaya baca (reading society).

Taman bacaan masyarakat alam riang ini merupakan taman baca mandiri yang digagas oleh pasangan Wiwik Subandiyah dan Catur Setyo Nugroho pada 2015 lalu. 

TBM Alam Riang, konsentrasi pada pendidikan dan edukasi lingkungan mengenai pelestarian ekosistem yang ada di sekitar. Di Taman Baca Alam Riang, para siswa tidak hanya bisa belajar berliterasi. Lebih jauh, mereka juga diajak untuk mengenali kondisi lingkungan sekitar dan berkegiatan di luar, dengan demikian mereka bisa lebih peduli alam sekitar.

Usaha Wiwik untuk membangun generasi yang melek literasi melalui pendekatan alam di taman bacaan masyarakat, akhirnya terdengar sampai ke Jakarta. Secara berturut-turut pada 2018 dan 2019, Taman Bacaan Masyarakat Alam Riang mendapat penghargaan dari Kemendikbud sebagai Taman Baca Kreatif.

Kampung Literasi Pesantren Alam memiliki 6 pojok baca yang melingkupi 6 dasar literasi, diantaranya literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan dan literasi digital.

Pada tanggal 30 Mei 2021, Dirjen PMP dan Forum Taman Baca Masyarakat Indonesia, mempercayakan kegiatan peningkatan minat baca masyarakat dalam program kampung literasi kepada alam riang.

Saat ini gerakan literasi mulai ditingkatkan kepada seluruh lapisan masyarakat karena merupakan hak setiap individu untuk belajar sepanjang hayat. Dengan meningkatkan kemampuan literasi masing-masing individu, diharapkan dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup baik itu secara individu, keluarga maupun dalam masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan di kampung literasi pesantren alam meliputi taman baca, seni, budaya serta pendidikan tentang lingkungan. 

Dalam menjalankan aktifitas kegiatan pendidikan sudah banyak penghargaan yang telah diraih serta meningkatkan budaya baca atau gemar membaca sehingga memunculkan talenta talenta muda yang memiliki kreatifitas dibidang seni, budaya maupun berbudi pekerti yang baik

Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan bahwa budaya membaca adalah proses pembiasaan yang tidak mungkin dilakukan secara instan. Perlu dilakukan stimulus dan lingkungan yang mendukung. 

"Budaya gemar membaca dapat terwujud melalui salah satu alternatif dengan mendirikan kampung literasi. Kampung dengan konsep taman baca diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mulai tertarik ke dalam aktivitas membaca. Kampung literasi bisa diinisiasi dengan menciptakan TBM," kata bupati.

Ditambahkannya, minat masyarakat terhadap taman bacaan masyarakat harus terus dibina dan dikembangkan sehingga masyarakat memperoleh informasi yang mereka perlukan. 

"Dengan minat baca yang baik, kita harapkan generasi kita bisa benar-benar produktif. Selain itu dengan membaca masyarakat dapat memajukan potensi yang dimiliknya," tuturnya.

Secara luas sifat literasi yang memiliki “multiple effect”, lanjutnya, dapat membantu pembangunan berkelanjutan, seperti memberantas kemiskinan, mengurangi angka kematian, pertumbuhan penduduk, dan lain sebagainya.

Pemerintah Kabupaten Jombang telah mempunyai kebijakan yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 16 tahun 2017 tentang Gerakan Literasi Kabupaten Jombang, dengan maksud untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan, maka perlu upaya sadar dan nyata untuk menguasai semua komponen literasi.

Gerakan literasi memiliki guna untuk membudayakan kegiatan membaca, menulis serta berkomunikasi dengan lingkungannya, selain itu tujuan diundangkannya peraturan Bupati tersebut adalah untuk menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik dan masyarakat di Kabupaten Jombang agar menjadi pembelajar sepanjang hayat.

"Tanpa tulisan dan membaca, proses transformasi ilmu pengetahuan tidak akan bisa berjalan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tulisan, budaya membaca, serta menulis di kalangan masyarakat. Oleh karenanya, kita harus terus berupaya mendorong serta membimbing para generasi muda termasuk pelajar, santri dan mahasiswa untuk membudayakan kegiatan literasi," pungkas Mundjidah Wahab.[adv]