Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginginkan seluruh Kabupaten/Kota di Jatim bertransformasi menjadi smart city. Karenanya, Khoffiah mengajak bupati/walikota se Jawa Timur untuk melakukan berbagai inovasi dan terobosan untuk mempercepat terwujudnya smart city.
- Polresta Sidoarjo Tangkap Pelaku Penjualan Burung Dilindungi dari Papua
- DPRD Gelar Paripurna Sertijab Bupati-Wabup Banyuwangi
- Ini Inovasi Pemkot Surabaya dalam Meningkatkan Kualitas Udara hingga Raih Penghargaan Terbersih se-Asia Tenggara
"Smart city tidak hanya sekedar digitalisasi fasilitas atau pelayanan publik, namun juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi seluruh warga dengan baik," ungkap Khofifah dalam acara Integrated Technology Hybrid Event yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri di Ballroom Grand City, Surabaya Rabu (1/12).
Khofifah mengatakan, untuk mewujudkan smart city perlu upaya-upaya inovatif yang dilakukan ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas yang ada. Karenanya, dibutuhkan kajian menyeluruh agar konsep smart city di Jatim sesuai dengan keunggulan, potensi, dan tantangan khas daerahnya masing-masing.
"Jatim harus bisa memanfaatkan seiring dengan era Society 5.0 ini dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk membangunan infrastruktur smart city," imbuhnya.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Khofifah juga memaparkan tingkat Financial Inclusion di Jatim tahun 2021 yang telah mencapai angka 92%. Financial inclusion sendiri bertujuan mendorong masyarakat yang tidak memenuhi persyaratan dalam mendapatkan kredit usaha untuk memiliki akses ke sistem keuangan formal
Bedasarkan data tersebut, kata dia, tahun ini Jatim telah berhasil melampaui target Financial Inclusion secara nasional yakni pada tahun 2024 adalah 90%.
"Artinya, ini akan menjadi bagian dari penguatan bagaimana infrastruktur yang cerdas terpadu dengan kawasan kota cerdas dan terintergasi," ujarnya.
Menurut Khofifah, acara Integrated Technology Hybrid Event ini menjadi sebuah kesempatan baik untuk kabupaten/kota di Jatim untuk terus melakukan improvement, melakukan inovasi dan terus memadukan dari seluruh kinerja yang dilakukan oleh Bupati/Walikota se Jatim maupun dengan pihak lain. Konsepsi smart city menurut Gubernur Khofifah telah diupayakan oleh Pemprov Jatim antara lain melalui smart people, smart governance, smart mobility, smart economy.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menyampaikan ucapan selamat Atas ditunjuknya Kementerian Dalam Negeri sebagai National Representative dalam ASEAN Smart Cities Network (ASCN). Gubernur Khofifah bersama seluruh Bupati/Walikota di Jatim menyatakan siap mendukung dan menyukseskan program Kemendagri.
"Kami mengucapkan selamat kepada Kementerian Dalam Negeri yang telah ditunjuk menjadi National Representative ASEAN Smart Cities Network (ASCN). Dan seluruh Bupati Walikota se-Jatim akan menjadi bagian yang menyukseskan program dari Kemendagri," tukasnya
Khofifah melanjutkan, pembuatan ekosistem yang menunjang kesejahteraan masyarakat seperti Green economy, green infrastructure, green financial harus terus menerus dilakukan. Agar nantinya, proses perubahan lebih baik bisa dilakukan secara cerdas dan terintegrasi.
"Format yang terus memberikan kesempatan kita untuk melakukan update dari hari ke hari dan upgrade dari hari ke harinya," paparnya
Menurutnya, banyak masyarakat yang kini telah beradaptasi dengan sistem atau IT yang telah diterapkan oleh pemerintah.
"Misalnya retribusi pasar di Jatim sudah sangat banyak yang menggunakan QRIS. Ini juga menjadi arti bahwa proses keterpaduan untuk membangun kota yang cerdas sudah pada jalan yang tepat (on the right track)," paparnya
Diakhir, Khofifah mengatakan bahwa jelang Presidensi G20 tahun 2022 mendatang, sudah selaras dengan salah satu isunya yakni Pembangunan Smart City.
"Ini merupakan sebuah acara yang akan mendukung dan memberikan pemahaman lebih jauh terkait penerapan Smart City yang terintregasi dimana sesuai dengan salah satu isu Presidensi G20 mendatang," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa ITE Hybrid Event 2021 merupakan sebuah alarm, bagi kita semua untuk segera melakukan transformasi digital menuju Smart City.
"Maksud dari penyelenggaran ITE 2021 ini adalah sebagai wakeup call dalam mendorong terselenggaranya smart city," tuturnya
Tito melihat betapa keagungan teknologi saat ini mampu memunculkan konsep smart city untuk mengoleh sebuah perkotaan. Konsep IT dan Komunikasi tersebut kini dimanfaatkan oleh kota-kota besar termasuk juga negara besar dalam mengelola wilayahnya.
"Sehingga saat ini Kemendagri sudah meluncurkan pengurusan KTP yang terintegrasi di seluruh Indonesia. Jadi, jika ada masyarakat yang KTP-nya domisili di Jakarta dan saat ini tinggal di Papua, sudah bisa mengurus disana. Hanya perlu sidik jari," paparnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemprov Jatim Raih 2 Penghargaan Bergengsi Top Inovasi Pelayanan Publik 2024, Pj Gubernur Adhy: Bukti Inovasi Jatim Terbaik di Indonesia
- Pemprov Jatim Raih Peringkat Terbaik II SDGs Action Awards 2024, Pj Gubernur Adhy: Terima Kasih Dukungan Seluruh Stakeholder
- Jatim Siaga Bencana: BPBD Siap Hadapi Perubahan Musim