Kontraktor Islamic Center Batang Terancam Blacklist

Foto/RMOLJateng
Foto/RMOLJateng

Pemerintah Kabupaten Batang melayangkan surat peringatan kepada pelaksana proyek pembangunan Islamic Center. Keterlambatan proyek di eks terminal truk Banyuputih itu mencapai minus 20 persen.


"Peringatan pertama kami beri dua Minggu lalu. Saat ini, kami masih memberi test case atau ujicoba hingga 12 November," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang, Nursito, dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (9/12).

Ia mengatakan jika hasil evaluasi tidak memenuhi target, maka pihaknya akan melayangkan surat peringatan kedua. Jika hingga batas waktu tidak selesai, maka kontraktor bisa terjadi terancam blakclist.

Pria berkacamata itu menjelaskan jika ada keterlambatan pada rencana kerja 0-70 persen maka status menuju kontrak kritis. Lalu, saat ada keterlambatan lebih dari 5 persen pada target 70 -100 persen, maka masuk masa kontrak kritis.

"Jika terlambat, kami masih memberi kesempatan perpanjangan dengan denda. Tapi jika tidak selesai, maka kami blacklist," jelasnya.

Kepala Bidang Tabaling, Danang Purwanto menyebut evaluasi proyek masih menggunakan Mutual Check (MC) 50. Pihak kontraktor mengajukan evaluasi dengan MC 100.

"Ada pekerjaan yang tidak terhitung jika menggunakan MC 50 meski sudah melebihi rencana. Karena itu, mereka mengajukan evaluasi dengann MC 100 l," jelasnya.

Ia menilai secara teknis seharusnya kontraktor bisa menyelesaikan. Hal itu tergantung manajemen pelaksana proyek di lapangan.

Danang menyebut, pelaksana beralasan ada beberapa kendala antara lain supply material, hingga koordinasi tenaga kerja tidak maksimal. Ada indikasi ada masalah di keuangan.

"Tenaga kerja banyak tapi tidak sesuai target. Kalau perhitungan sekarang progres masih 50 persen dari target 70 persen," jelasnya.

Pembangunan Islamic Center menghabiskan uang APBD sebasar Rp Rp11,9 miliiar itu. CV Putra Mandiri dari Semarang yang memenangkan lelang.

Awalnya keterlambatan berada di angka lima persen. Namun saat ini keterlambatan mencapai minus 13 persen. Saat ini mencapai 20 persen.


ikuti update rmoljatim di google news