Perusahaan multinasional yang bergerak pada bidang teknik, elektronik dan teknologi Bosch, menargetkan tahun 2022, akan menggandeng sejumlah SMK dan universitas di Surabaya untuk diberikan pelatihan dan edukasi seputar IoT.
- Gubernur Khofifah Sematkan Satyalancana Karya Satya Bagi 215 Guru SMA/SMK Jatim
- Masuk Level 2, Pemkot Kediri Kembali Izinkan PTM 100 Persen
- Cara MI At-Taqwa Bondowoso Tanamkan Jiwa Kearifan Lokal pada Anak
Baca Juga
"Pelatihan dan edukasi tersebut akan dilakukan melalui program drive control," kata Manager Corporate Communications & Brand Management Bosch Indonesia Shinta Maryke, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (10/12).
Lebih lanjut Shinta mengatakan, ada pengenalan teknologi kepada siswa SMK dan mahasiswa.
"Karena kita punya miniatur proses produksi. Dengan ini siswa SMK maupun mahasiswa dapat melihat langsung alat tersebut, prosesnya seperti apa, sehingga bisa dijadikan sebagai sarana pelatihan hands on bagi mereka atau calon-calon SDM," terangnya
Hingga kini, pihak Bosch sendiri telah menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS). Selain ITS ada pula komunitas IoT SMK Kristen Petra yang selalu aktif berkonsultasi dengan para pakar di Bosch.
"Target kita semua sekolah bisa disasar. Tapi tentu kita akan lakukan pemetaan lagi dan memilih sekolah atau universitas yang kita anggap layak," jelas dia.
Selain pelajar, dosen serta komunitas IoT pun dapat berpartisipasi dalam program tersebut. Mengingat, tagline Bosch sendiri adalah teknologi untuk kehidupan.
Dalam kesempatan yang sama, Relationship Officer Bosch Experiential and Innovation Center Surabaya Nur Kholifah menyampaikan, pada tahun 2019, hilir mudik komunitas IoT dan pelajar membanjiri kantor bosch yang berlokasi di jalan Diponegoro 27.
Setidaknya dalam sebulan, rerata pengunjung berada di angka 100 hingga 200 orang.
Kedatangannya pun beragam, selain berkonsultasi terkait perkembangan teknologi terkini, tempat tersebut juga dijadikan sebagai lab eksperimen IoT bagi komunitas.
"Sebelum pandemi banyak kunjungan, rata-rata per bulan 100-200 orang. 2019 lebih dari 1000 kunjungan. Tahun 2020, Pandemi Bosch menutup sementara kantor.
Tapi kita tetap melakukan kegiatan secara online, workshop dan seminar bersama ITS berkaitan dengan IoT dan industri 4.0," demikian Nur Kholifah.
- Gubernur Khofifah: Lulusan SMK Harus Bermental Juragan, Bukan Karyawan
- Songsong Indonesia Emas, Gubernur Khofifah Minta SMK Kuatkan Pendidikan Vokasi Berdaya Saing, Kompeten dan Produktif
- Gus Muhdlor Dorong Perusahaan Gandeng SMK untuk Turunkan Angka Pengangguran