KKN-PPM Unitomo Sisipkan Edukasi Mitigasi Bencana dalam Kesenian Reog Cemandi

Kesenian Reog Cemandi - Desa Cemandi Kecamatan Sedati, Sidoarjo/Ist
Kesenian Reog Cemandi - Desa Cemandi Kecamatan Sedati, Sidoarjo/Ist

Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Pada Masyarakat (KKN-PPM) Tematik Bencana Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022 Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) berkolaborasi dengan kesenian Reog Cemandi Desa Cemandi Kecamatan Sedati, Sidoarjo.


Kegiatan ini sebagian program kerja mahasiswa dalam rangka mengangkat kesenian yang nantinya sebagai Desa Wisata Berbasis Mitigasi Bencana.

"Kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas antara seni budaya daerah asli Desa Cemandi dengan mahasiswa," kata Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok Desa Cemandi,

Fedianty Augustinah, melakui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (13/12).

Lebih lanjut, Fedianty, mengatakan, kesenian Reog Cemandi saat ini merupakan generasi ke 5 otentik Desa Cemandi. 

"Hadirnya mahasiswa sebagai unsur akademisi yang mengedukasi soal mitigasi bencana, harapannya agar saat pergelaran reog cemandi nanti pengunjung bisa tetap merasa aman dan nyaman karena masyarakat Desa Cemandi sudah teredukasi mitigasi bencana", tuturnya.

Sementara itu, Rektor, Siti Marwiyah mengungkapkan KKN kali ini memberikan program kerja tepat guna untuk masyarakat. 

"Mengingat KKN saat ini Tematik Bencana, memberikan edukasi terkait mitigasi bencana untuk masyarakat yang mengembangkan Desa Wisata menjadi kolaborasi luar biasa, guna menjadikan masyarakat tangguh bencana dengan tetap melestarikan budaya yang ada", ungkap Rektor yang kerap disapa Iyat ini.

Sementara itu, Susilo, Ketua Kesenian Reog Cemandi mengatakan kegiatan KKN di Desa Cemandi semakin menghidupkan kesenian dan budaya asal Desa Cemandi. 

"Lebih-lebih kami juga diajari kalau banjir harus bagaimana, dan mencegah banjir seperti apa. Kami terima kasih telah diberi pengetahuan, kami juga terima kasih telah diberikan ruang untuk pentas mengenalkan Reog Cemandi yang khas dengan tarian dan lempar pantun, jadi beda dengan Reog Ponorogo", jelasnya.