Amarta: Pernyataan Giring Dapat Ditafsirkan PSI Mengakui Anies Baswedan Sebagai Presiden 2024

   Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan IMB Gereja Katolik Kalvari dan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Pelita di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur/Ist
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan IMB Gereja Katolik Kalvari dan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Pelita di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur/Ist

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menjadi bahan olok-olokan di media sosial setelah pidatonya di acara puncak Hari Ulang Tahun PSI ke-7 ramai diperbincangkan publik. Dalam pidatonya, Giring menyinggung sosok menteri pembohong pecatan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.


Meski tidak secara spesifik menyebut siapa sosok yang dimaksud, banyak pihak berspekulasi bahwa sosok yang Giring maksud adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Pasalnya, PSI yang kini masuk di DPRD DKI Jakarta selalu berseberangan dan menyerang Anies.

Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), M Rico Sinaga menilai, pernyataan Giring dapat ditafsirkan bahwa PSI mengakui Anies Baswedan sebagai Presiden 2024.

"Statment Giring ini dapat ditafsirkan bahwa PSI mengakui Anies sebagai presiden 2024 jika Anies mengikuti pemilihan presiden pada 2024 nanti,” kata Rico, dilansir dari Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (28/12).

Meski begitu, menurut Rico, jika PSI ingin cari muka di hadapan Presiden Jokowi sepatutnya lebih berkelas. Salah satunya dengan membuat prestasi dan kinerja baik seperti yang dilakukan Anies Baswedan.

“Jangan menzalimi dan membully orang," kata Rico.

Di sisi lain, Rico berpandangan, pernyataan Giring soal pembohong  memiliki tafsir ganda. Apakah diksi pembohong ini ditujukan ke Jokowi secara tidak langsung?

"Harus terbuka dong. Kan selama ini sudah jadi rahasia umum, Jokowi diidentikan dengan pembohong. Malahan ada wajah Pinokio mirip Jokowi di majalah Tempo," kata Rico.

Rico menekankan, jika Giring mengungkapkan diksi pembohong itu untuk Anies Baswedan, harus jelas objeknya. Sebab, tegasnya, selama empat tahun memimpin Jakarta, Anies Baswedan telah menepati janji-janji kampenyenya

“Kalau secara kinerja, sudah ada tolok ukurnya, ada inspektorat, ada BPK, ada KPK untuk mengawasi kinerja Anies. Sampai saat ini, Anies asyik-asyik saja. Malah dia berlimpah penghargaan dari berbagai instansi,” kata Rico.

Bahkan, lanjut Rico, pernyataan Giring soal intoleransi pun terbantahkan. Sebab, jelasnya, Pemprov DKI Jakarta di masa kepemimpinan Anies Baswedan yang bisa menerbitkan 37 izin mendirikan bangunan (IMB) untuk gereja-gereja di Jakarta.

“Selama Anies memimpin DKI, sudah ada 37 IMB gereja dikeluarkan Pemprov DKI. Ada yang ada sampai 67 tahun tidak ada IMB. Baru kemarin di masa Anies dikasih IMB. Gereja GPIB Immanuel, DKI keluarkan Rp32 miliar untuk renovasi bangunan cagar budaya,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, kata Rico, Anies Baswedan pun membuat perayaan Natal di Jakarta lebih meriah. Karena sejak 2019 lalu sudah ada Christmas Carol, perayaan Natal di ruang publik secara terbuka seperti di kota tua, Jalan Jenderal Sudirman dan lainnya.