Antisipasi Pertumbuhan, Pelayaran Nasional Tambah Kapasitas Ruang Kapal 10 Ribu TEUs

Ketua DPC INSA Surabaya, Steven H Lasawengen/RMOLJatim
Ketua DPC INSA Surabaya, Steven H Lasawengen/RMOLJatim

Langkah pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5% di tahun 2022, disambut positif oleh Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia atau INSA (Indonesian National Shipowners Association).


Bahkan, Ketua DPC INSA Surabaya, Steven H Lasawengen, optimis target itu bisa terwujud. 

"Dalam lima tahun terakhir, perdagangan nasional yang kita lihat dari kegiatan shipping (pengiriman), itu terus mengalami peningkatan sebesar lima persen. Jadi, target itu kemungkinan besar akan bisa terwujud," kata Steven kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu, (29/12)

Steven merincikan, perdagangan nasional melalui pelayaran nasional, dari tahun 2017 ke tahun 2018, telah mengalami kenaikkan 5%. Sementara pada tahun 2018 ke tahun 2019, terjadi peningkatan lagi sebesar 3 %. Pada saat pandemi, lanjut Steven, memang sempat terjadi penurunan 5 persen. Tetapi, sejak Agustus 2021, perdagangan nasional justru kembali naik antara 4% hingga 5%.

"Memang saat pandemi sempat terjadi penurunan, itu diakibatkan karena adanya PPKM. Tapi, sejak PPKM mulai dibuka, bulan Agustus kemarin, produksi mulai terjadi lagi, perdagangan kembali naik," lanjut Steven.

Diakuinya, akibat pandemi sempat terjadi kelangkaan kontainer. Tetapi, gambaran itu hanya terkesan kekurangan space. Padahal, masih kata Steven, hanya butuh penyesuaian waktu. 

Oleh sebab itu, INSA berharap di tahun 2022 mendatang, pemerintah tidak perlu mengalami traumatik yang luar biasa ketika terjadi kelangkaan kontainer.

"Kegiatan shipping lokal itu tidak akan terjadi. Saat ini aja kondisi sudah over, tapi kita sudah siap.  Karena INSA sudah melakukan antisipasi. Jika pengiriman naik, kami sudah mensuplai kebutuhan, entah itu infrastruktur bongkar muat, kontainer, bahkan pelayaran nasional sudah menambah kapasitas ruang kapal 10 ribu TEUs," tutup Steven.