Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil menyetorkan dividen sebesar Rp81,5 triliun ke negara. Capaian ini dinilai sebagai bukti bahwa restrukturisasi di tubuh perusahaan pelat merah itu berhasil.
- Cara Melakukan Kooperativisasi BUMN
- PT Dirgantara Indonesia Cicil Gaji Karyawan
- Laporan BPK: 11 BUMN Bermasalah, Telkom Rugi Rp459 M, PLN Rp5,6 Triliun
Demikian menurut analisa Associate Director BUMN Research Group LM Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Toto Pranoto dalam keterangan tertulis yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (16/12).
"Ini tidak lepas dari kemampuan BUMN menciptakan laba konsolidasi di atas Rp300 triliun pada tahun 2022," kata Toto.
Menurut Toto, BUMN sejatinya masih memiliki banyak potensi besar dalam meningkatkan kontribusi. Sementara pencapaian dividen itu, tidak lepas dari hasil upaya restrukturisasi BUMN yang sudah dijalankan.
Bila merujuk tahun sebelumnya, capaian ini masih dalam kondisi pareto BUMN, yang mana laba 2022 masih didominasi dari sumbangan kelompok blue chips BUMN, seperti Himbara, Pertamina, SIG, dan Mind ID.
Profit BUMN tahun 2022 juga masih didorong adanya wind fall profit akibat kondisi eksternal, di antaranya peningkatan harga komoditas.
"Perlu dicermati, sampai seberapa jauh kondisi ini akan bertahan untuk menjamin tingkat profit BUMN di sektor ini," kata Toto.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi