Pasang surut isu perombakan kabinet atau reshuffle menjadi penghias akhir tahun 2021 bagi kancah perpolitikan Indonesia.
- Soal Reshuffle Kabinet, Pengamat: Jokowi Sulit Ditebak
- PPP Belum Diajak Ngobrol Jokowi Soal Reshuffle Kabinet
- Wacana Reshuffle Kabinet, Pengamat: Buntut Ketidaksukaan Jokowi terhadap Nasdem
Pengamat politik Iwel Sastra mengatakan, pasang surut reshuffle tidak lain karena sikap politik Partai Amanat Nasional (PAN) yang memutuskan bergabung pada koalisi pemerintah.
"Dan secara terbuka PAN menyatakan siap menempatkan kadernya dalam kabinet Jokowi tapi hingga sekarang kesiapan PAN ini belum mendapatkan tanggapan yang tegas dari Presiden Jokowi," ujar Iwel kepada wartawan, Sabtu (1/1).
Bagi Iwan, tarik ulur kursi menteri ini, tentu tidak menguntungkan bagi posisi politik PAN.
"Misalnya dalam situasi sekarang PAN mengkritik kebijakan pemerintah maka dianggap itu bentuk kekecewaan PAN karena harapan mereka untuk bergabung dengan kabinet tidak mendapatkan respon dari Presiden," terangnya.
Selain soal PAN, masih kata Iwel, isu reshuffle juga mengemuka untuk menerka posisi mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto usai purna tugas.
"Hal lain terkait dengan perombakan kabinet, publik masih menantikan jabatan apakah yang akan diberikan Presiden Jokowi kepada mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto," pungkasnya.
- Zulhas Instruksikan Kader PAN Berjuang Habis-Habisan Menangkan Khofifah Di Pilgub Jatim
- Zulhas Perintahkan Kader PAN Total Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
- DPD PAN Madiun Dukung Zulhas Kembali Pimpin PAN