Begini Kecewanya Shin Tae-Yong Pada Penyelenggara Pertandingan Piala AFF 2020

Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-Yong/Net
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-Yong/Net

Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-Yong kecewa terhadap pihak penyelenggara Piala AFF 2020. Hal ini lantas menyita perhatian media asing.


AFP dalam laporannya pada Minggu (2/1) menyoroti kekecewaan pelatih asal Korea Selatan itu lantaran empat pemainnya absen dari pertandingan leg kedua final Piala Suzuki AFF melawan Thailand pada Sabtu karena melanggar protokol kompetisi Covid-19.

Rizky Ridho Ramadhani, Elkan Baggott, Victor Igbonefo, dan Rizky Dwi Febrianto dilaporkan telah meninggalkan hotel mereka hingga dua jam, dan itu dinyatakan melanggar pengaturan ketat yang diberlakukan untuk pemain dan ofisial tim selama turnamen sebulan penuh di Singapura.

Berbicara setelah timnas bermain imbang 2-2 dengan Thailand pada hari Sabtu, dan dinyatakan kalah setelah takluk dengan skor agregat 6-2 di final, Shin menyesalkan tidak adanya kuartet dan menyoroti masalah organisasi yang mempengaruhi persiapan timnya untuk final.

"Saya harus berterima kasih kepada pemerintah Singapura, Asosiasi Sepak Bola Singapura dan Federasi Sepak Bola Asean yang mengizinkan kami mengadakan turnamen ini di Singapura di tengah pandemi Covid ini. Namun, saya harus menyoroti beberapa masalah organisasi yang menarik perhatian saya," kata mantan gelandang Korea Selatan itu.

"Kami diberitahu pagi hari bahwa para pemain tidak akan bisa bermain dalam pertandingan malam ini. Saya menyadari masalah itu ketika empat pemain pergi untuk membeli kebutuhan pokok seperti sampo dan sabun dan kami diberitahu tentang hukuman untuk itu, yang Saya benar-benar mengerti," ujarnya.

Ia mengatakan adalah wajar jika para pemain keluar untuk membeli keperluan mereka yang habis, mengingat lamanya mereka berada di dalam hotel.

"Namun, mengingat fakta bahwa kami dikurung di kamar hotel kami selama satu bulan, dapat dimengerti bahwa Anda kehabisan kebutuhan kebutuhan Anda," ujarnya.

Shin juga mengungkapkan kekecewaan fasilitas hotel tempat tim menginap selama di Singapura.

"Kami berada di rencana perjalanan yang terkendali tetapi pada saat yang sama, dua lantai hotel yang kami tempati tidak hanya ditempati oleh kami karena ada tamu hotel lain yang menginap di sana. Pada akhir pekan, ada juga beberapa tamu pernikahan yang mabuk yang datang. ke lantai kami dan membuat banyak suara yang mengakibatkan pemain kami tidak bisa tidur nyenyak di malam hari," katanya.

“Ke depan, jika masalah ini dapat diatasi dengan baik, itu dapat memastikan kesejahteraan para pemain kami untuk memainkan pertandingan yang baik di turnamen," ujarnya.

Pihak penyelenggara sudah menjelaskan alasan mereka melarang empat pemain Timnas Indonesia.

Setelah penyelidikan oleh komite disiplin Federasi Sepak Bola Asean (AFF), diputuskan bahwa para pemain telah gagal mengikuti aturan yang dikendalikan dan dilarang terlibat dalam pertandingan.

"Kami menyelenggarakan acara seperti Suzuki Cup 2020 di bawah langkah-langkah manajemen keamanan yang ketat untuk melindungi para peserta turnamen dan masyarakat," kata kepala Institut Olahraga Singapura Su Chun Wei.

“Kami telah menekankan ini kepada semua tim yang bersaing di Suzuki Cup 2020 dan bekerja keras untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi para pemain sepak bola dan peserta lainnya," ujarnya.

"Empat pemain melanggar peraturan dan membahayakan keselamatan orang lain. Karena itu, kami akan mengambil tindakan terhadap mereka," tegas Su seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.