Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban prihatin dengan diberhentikannya ratusan peneliti dan staf berstatus pegawai honorer di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME).
- Gelar Aksi Damai Jelang Muktamar NU, IMANU: UU 5/2014 Tegas Larang ASN Berpolitik
- Santoso-Tjutjuk Dapat Nomor Urut 2: Ini Keberuntungan
- Jokowi Perlu Pertahankan Kabinet Karena Kinerja Menterinya Memuaskan
Bagi Zubairi Djoerban, Eijkman adalah sejarah dan warisan ilmiah.
“Salah satu yang terbaik dengan banyak publikasi internasional. Sepatutnya dihormati,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (2/1).
Menurutnya, pihak manajemen sudah sepatutnya memperjuangkan para pegawai. Apalagi, mereka sudah berhasil membuktikan dedikasi selama bekerja di Eijkman.
“Manajemen baru harus mempertahankan cara kerja Eijkman yang sudah terbukti itu,” harapnya yang kemudian dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Sejumlah pegawai Eijkman diberhentikan karena LBME dilebur dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menjelaskan bahwa pemecatan dilakukan BRIN karena LBME banyak merekrut tenaga honorer yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
- Pakar BRIN Anggap Pilpres 2024 Mustahil Satu Putaran
- BRIN, ITI dan Unesco Perkuat Ketahanan dan Pengembangan Pulau-pulau Kecil di Indonesia
- Megawati Ingatkan Periset BRIN: Kalau Berpolitik Praktis, Saya Keluarkan!