Hingga Kini, BPBD Ngawi Baru Bentuk 37 Destana

Anang Heri Kepala BPBD Ngawi
Anang Heri Kepala BPBD Ngawi

Meskipun sejumlah bencana alam terjadi di wilayah Ngawi setiap tahunnya namun belum sepenuhnya pihak terkait siap melakukan antisipasi. Terbukti hingga kini sesuai keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi baru terbentuk 37 Desa Tangguh Bencana atau Destana dari 213 desa yang ada. 


"Karena saya sebagai pejabat baru disini (BPBD Ngawi-red) ternyata sampai sekarang baru terbentuk 37 Destana. Tapi targetnya setelah dilakukan evaluasi untuk tahun ini paling tidak 50 persen dari total desa yang ada," terang Anang Heri Kepala BPBD Ngawi dikutip kantor berita RMOL Jatim, Senin, (24/1).

Selanjutnya kata Anang, saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi dan monitoring terkait persiapan pembentukan Destana sesuai targetnya. Mengingat keberadaanya nanti membutuhkan pelatihan terhadap personel maupun kebutuhan sarana dan prasarana. Termasuk skema anggaran yang dibutuhkan nanti bersumber dari APBD ataukan Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Perlu diketahui bahwa tugas dan fungsi pertama Destana yaitu menjadi garda terdepan ketika terjadi bencana di desa masing-masing. Maka dari itu butuh persiapan yang matang," ujarnya.

Dibenarkan juga, untuk wilayah Ngawi dari sisi geografisnya memang satu daerah rawan banjir demikian juga longsor. Dengan fakta itulah lanjut Anang, bakal melakukan pemetaan dan mitigasi bencana ke wilayah Ngawi timur yang rawan banjir dan Ngawi selatan yang seringkali terjadi musiba longsor. 

Disamping pembentukan terhadap Destana, pihak BPBD Ngawi juga fokus pada pendampingan keberadaan tim rescue atau relawan. Dalam catatan terakhir, di Kabupaten Ngawi sudah terbentuk 23 tim relawan mulai dari organisasi hingga lembaga. Puluhan tim relawan tersebut sudah dilakukan pendidikan teknis dalam menangani bencana. 


ikuti update rmoljatim di google news