Dianggap Mampu Sejahterakan Warga Jatim, Golkar Jatim Komitmen Kawal Kebijakan Khofifah-Emil

Sahat Tua Simanjuntak/ist
Sahat Tua Simanjuntak/ist

Tiga fraksi di DPRD Jawa Timur melakukan pergantian Alat Kelengkapan Dewan, Ketua Fraksi secara bersamaan. Ketiga fraksi ini adalah Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).


Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak menegaskan, pada prinsipnya pergantian ketua fraksi dalam alat kelengkapan dewan yang bersifat tidak tetap merupakan kebijakan dan keputusan masing-masing partai. Apabila pergantian ketua fraksi terjadi bersamaan, karena itu memang ada momen 2,5 tahun yang bisa dimanfaatkan.

"Momentum 2,5 tahun memang diberikan kesempatan kepada masing-masing fraksi manakala ada perubahan alat kelengkapan dewan bisa dilakukan. Tetapi memang momentumnya bersamaan dengan (pergantian) beberapa ketua fraksi di samping Golkar. Ada Ketua Fraksi PPP dan Ketua Fraksi NasDem," kata Sahat di Gedung DPRD Jawa Timur, Senin (14/2/2022).

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur ini menerangkan, pergantian ketua fraksi dari Kodrat Sunyoto digantikan Blegur Prijanggono merupakan hak otoritas setiap pimpinan partai. Selain dalam rangka penyegaran, juga memberikan kesempatan kepada seluruh anggota fraksi untuk bisa melaksanakan kepercayaan tugas partai.

"Saya tidak tahu di partai lain, tetapi di Partai Golkar itu diatur dalam Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) 04. Bahwa ketua fraksi itu ditunjuk oleh Ketua DPD dan ditetapkan dalam rapat pleno. Artinya ini otoritas Ketua DPD," jelas dia.

Di lain hal, Sahat juga menyatakan, bahwa penugasan di alat kelengkapan dewan, menjadi otoritas partai yang kepanjangan tangannya adalah fraksi. Karenanya, keberadaan dirinya maupun rekan-rekan lain di alat kelengkapan dewan, bukanlah berdasarkan keinginan sendiri.

"Sehingga apapun diri kita di alat kelengkapan dewan, apakah kita sebagai Ketua Komisi, Ketua Banggar, Anggota Bapemperda, Ketua Baleg, atau apapun itu adalah penugasan partai. Jadi, kita harus mengikuti apa yang menjadi arahan pimpinan partai," tambahnya.

Hal yang sama juga dikatakan Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Timur, Blegur Prijanggono. Menurut dia, pergantian alat kelengkapan dewan merupakan hal biasa yang berkaitan dengan penyegaran. Artinya, tidak ada sesuatu yang urgent atau masalah.

"Hanya sekarang saya sebagai ketua fraksi yang baru, pertama adalah melanjutkan apa yang dilakukan Pak Kodrat yang selama ini berjalan dengan baik," kata Blegur.

Sebagai pengusung pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak, partai berlambang pohon beringin ini menyatakan akan tetap konsisten  mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 

Tentu saja dukungan itu akan dilakukan kepada setiap kebijakan gubernur yang mengarah untuk kesejahteraan masyarakat. 

"Kita tetap akan mendukung pemerintahan Bu Khofifah berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur," ucapnya.

Sebagai politisi muda, Blegur berpandangan, bahwa setiap anggota partai maupun fraksi, mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa menduduki jabatan di alat kelengkapan dewan. Hanya saja, kebetulan yang melekat pada dirinya karena juga menjabat sebagai bendahara partai. "Sebagai ketua fraksi, mungkin bisa juga menjadi sinergi. Tidak ada hal-hal yang lain," ujar dia.

Blegur mengaku, tidak ada pesan khusus yang disampaikan ketua partai ketika dirinya ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Jawa Timur. Artinya, sebagai partai pengusung, Golkar akan tetap konsisten mendukung setiap kebijakan Gubernur Khofifah.

"Jadi, kalau hari ini ada Raperda atau kebijakan Pemprov Jawa Timur yang berkaitan dengan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur, Fraksi Golkar akan mendukung," tandasnya.