Badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) telah mencatat sedikitnya 240 korban sipil, dengan 64 di antaranya meninggal dunia sejak invasi Rusia ke Ukraina.
- Diserang Hoax Dan Disebut Meninggal, Dahlan Iskan: Tega Bener Yang Bikin Berita
- Jalalabad Afghanistan Diguncang Tiga Kali Ledakan
- TNI AL Berhasil Gagalkan Penyelundupan Ribuan Benih Lobster Rp6,9 M ke Singapura
Dikutip Al Jazeera pada Minggu (27/2), angka korban yang jatuh di lapangan diyakini jauh lebih tinggi karena banyak laporan belum dikonfirmasi.
Selain itu, OCHA juga mencatat sudah ada lebih dari 150 ribu warga Ukraina yang meninggalkan negara sejak awal serangan yang diperintahkan oleh Vladimir Putin pada Kamis (24/2).
Di samping itu, kerusakan infrastruktur sipil telah membuat ratusan ribu orang kehilangan akses ke listrik atau air, sebagian besar di utara, timur dan selatan Ukraina.
Sementara korban terus berjatuhan, pasukan Rusia dilaporkan terus mendekati Kiev.
Menurut keterangan Walikota Vasylkiv, Natalia Balasinovich, rudal Rusia telah menghantam kotanya yang berada di barat daya Kiev. Sebuah SPBU juga ikut terhantam dan terbakar.
“Musuh ingin menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya,” kata Balasinovich.
Menanggapi serangan Rusia, negara-negara Barat telah berkomitmen memberikan bantuan militer. Amerika Serikat (AS) bersama Kanada, Inggris, Jerman, dan Prancis juga telah memblokir bank-bank Rusia dari sistem perbankan global SWIFT.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ketua DPR Desak PBB Fasilitasi Perundingan Damai India-Pakistan
- Ukraina Bikin Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina