Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar khitan massal di Puskesmas Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran.
- HUT ke-79 TNI di Surabaya, Pangkoarmada II: Transformasi TNI Menuju Kekuatan Pertahanan Modern
- Kapok Sahli Pangdam Brawijaya Hadiri Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Gedung Negara Grahadi
- Paparan 2 Anak Surabaya Diapresiasi Dunia, Berbagai Negara Ingin Belajar Kota Ramah Anak ke Kota Pahlawan
Sunat massal ini dikhususkan untuk anak-anak dari Keluarga Berpenghasilan Rendah (MBR).
Di momen sunat massal itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji hadir memberikan semangat kepada 14 orang anak yang hadir.
Selain memberikan semangat, Wawali Armuji juga tak lupa membagikan bingkisan kepada anak-anak tersebut.
"Dengan program khitan gratis dari Pemkot Surabaya, kami harap bisa meringankan beban keluarga dari MBR yang belum ada biaya mengkhitan anaknya," kata Armuji dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (17/3).
Di sela-sela khitan massal, wakil wali kota yang akrab disapa Cak Ji ini bercerita semasa kecil ia dikhitan.
Orang nomor dua di lingkup Pemkot Surabaya itu mengaku, semasa ia kecil dikhitan menggunakan bambu tajam yang sembuhnya butuh waktu seminggu.
"Kalau dulu, zaman saya kecil pakai pring (bambu) yang tajam, sembuhnya seminggu. Kalau sekarang tiga hari sembuh, karena pakai laser," ujar Cak Ji bercerita kepada para peserta khitan massal.
Tak lupa Cak Ji menyampaikan pesan kepada anak-anak tersebut, agar rajin belajar dan menjadi kebanggan orang tuanya.
Selain itu, ia mengucap terima kasih kepada warga yang sudah mengikutsertakan anaknya dalam program ini.
"Belajar sing rajin (belajar yang rajin), ojok (jangan) nakal lho karena sebentar lagi sudah dewasa, harus jadi kebanggan kedua orang tua," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- HUT ke-79 TNI di Surabaya, Pangkoarmada II: Transformasi TNI Menuju Kekuatan Pertahanan Modern
- Kapok Sahli Pangdam Brawijaya Hadiri Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Gedung Negara Grahadi
- Paparan 2 Anak Surabaya Diapresiasi Dunia, Berbagai Negara Ingin Belajar Kota Ramah Anak ke Kota Pahlawan