Buka Session Online Megpreneur, Bupati Yuhronur: Ikhtiar Kembangkan Kultur Bisnis Anak Muda

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi/RMOLJatim
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi/RMOLJatim

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengapresiasi milenial dan santri yang telah berhasil mengemas potensi yang dimiliki menjadi karya dan ide bisnis dalam kompetisi Megpreneur.


Hal itu disampaikan Yuhronur saat membuka secara online session Inkubasi Bisnis Wirausaha Muda Lamongan di Ruang Command Center, Senin (11/4).

Sebagaimana yang diketahui bahwa Lamongan memiliki potensi alam yang sangat luar biasa, baik di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, bahkan pariwisata.

Tidak hanya itu, UMKM dan industri olahan di Lamongan juga sangat berpeluang untuk dioptimalkan, sehingga mampu memiliki nilai jual dan daya saing yang tinggi.

Megpreneur sendiri merupakan salah satu program prioritas Bupati Yuhronur dan Wabup Rouf yang lahir karena keinginan agar anak muda Lamongan memiliki ekosistem ekonomi kreatif.

“Tentu ini adalah program baru Lamongan, dan saudara-saudara yang hadir di forum inkubasi ini adalah bagian dari sejarah dimulainya ekosistem kreatif di Kabupaten Lamongan,” ujar Yuhronur dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Senin (11/4)

Diungkapkan Yuhronur, pemerintah berkeinginan bahwa kegiatan inkubasi bisnis ini akan terlaksana secara berkelanjutan, dengan didampingi oleh mentor yang berpengalaman, serta nantinya akan memberikan bantuan modal usaha yang diperuntukkan bagi milenial dan santri.

“Belajar dari negara-negara maju yang sukses membangun hub-hub bisnis, mimpi seperti ini yang akan kami bawa di Lamongan dengan mengembangkan kultur bisnis yang baik agar anak-anak muda dapat mandiri, produktif dan berperan dalam membangun ekonomi di Lamongan,” tambah Yuhronur.

Dilaporkan Kepala Dinas koperasi dan Usaha Mikro Lamongan Agus Suyanto, Online Session ini diikuti oleh 106 kelompok milenial dan 24 kelompok santri yang telah mendaftar.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 11-21 April 2022 dengan sasaran penjurian untuk memilih 80 besar kelompok usaha (60 kelompok milenial dan 20 kelompok santri, tiap kelompok terdiri dari 3 orang dengan rentan usia 17-35 tahun).

Kemudian selanjutnya dilakukan serangkaian penjurian untuk memperoleh 25 tim terbaik yang akan memperoleh bantuan modal usaha dengan total 200 juta.

“Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Lamongan bekerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang menggelar kegiatan ini dengan tujuan untuk mengembangkan wirausaha muda di Lamongan dan santripreneur,” terangnya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta akan belajar terkait new bisnis model, digital marketing, kepemimpinan, literasi keuangan, juga desain, dengan tujuan sebagai bekal untuk menjadi pengusaha yang sukses.