Sisir Sungai 21 Kilometer Nihil, Pencarian Perempuan Paruh Baya Dihentikan

Puluhan personel dari Tim SAR Ngawi mencari keberadaan Nurul Hidayah yang hilang di sungai/RMOLJatim
Puluhan personel dari Tim SAR Ngawi mencari keberadaan Nurul Hidayah yang hilang di sungai/RMOLJatim

Setelah dilakukan koordinasi lintas sektor bersama Tim SAR dibawah komando Basarnas akhirnya memutuskan pencarian terhadap Nurul Hidayah asal Dusun Tanon, Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, yang diduga terseret banjir sungai dihentikan. 


Sisir sungai 21 Kilometer nihil, pencarian perempuan paruh baya di Kendal dihentikan.

Upaya pencarian terhadap korban tersebut melibatkan puluhan personel Tim SAR dengan menyisir sungai sampai hilir sejauh 21 kilometer.

Setelah 3 hari pencarian sejak Senin (25/4) hasilnya nihil atau belum ditemukan. Meski demikian petugas masih melakukan pemantauan dengan melakukan komunikasi berbagai pihak. 

"Sejak kemarin oleh Basarnas pencarian dihentikan setelah tiga hari kita menyisir sungai termasuk beberapa lokasi sekitarnya. Saat ini digantikan dengan pemantauan," ujar Kasi Penyelamatan Damkar Ngawi Purwanto, dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Kamis (28/4).

Disebutkan sebelumnya, Nurul Hidayah seorang janda berumur 60 tahun diduga kuat hanyut terseret banjir sungai sekitar pukul 15.30 WIB pada Minggu lalu, (24/4).

Kepastian itu setelah korban yang hidupnya sebatang kara menulis di atas kertas dengan kata 'kali' atau sungai. 

Selain itu ada beberapa tetangga melihat Nurul sambil membawa payung menuju arah sungai. Bahkan dikuatkan lagi ketika pencarian hari pertama, petugas menemukan payung yang berjarak 600 meter dari titik awal. 

"Korban ini kan tinggal sendirian dirumah tidak ada suami apalagi anak sehingga ketika sampai sore belum pulang para tetangga tidak tahu. Hanya saja ketika mau bepergian kemana saja itu korban selalu meninggalkan pesan yang ditulis di kertas agar tetangga maupun kerabatnya tahu kemana tujuanya," ucap Purwanto.