Rusia dilaporkan telah menarik pasukannya dari Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Saat ini, kota tersebut telah diambil alih oleh militer Ukraina.
- Indonesia Pamerkan Keramahtamahan Budaya di Torzhok Rusia
- Mantan Presiden Rusia Ungkap Hamas Gunakan Senjata Bantuan Barat untuk Ukraina
- Sanksi Perdagangan Baru Uni Eropa, Semua Mobil Rusia Dilarang Lewati Perbatasan Polandia
Menurut militer Ukraina pada Sabtu (14/5), pasukan Rusia telah mundur dari Kharkiv dan fokus menjaga rute pasokan, sembari meluncurkan mortir, artileri, dan serangan udara dari Donetsk.
Kharkiv berlokasi hanya 50 kilometer dari perbatasan Rusia, dan mayoritas masyarakat di sana menggunakan bahasa Rusia.
Mundurnya pasukan Rusia dari kota tersebut bukan hanya perkembangan signifikan bagi Ukraina, namun juga langkah menuju kemenangan secara moral.
Pengamat militer dan sejarawan Rusia, Chris Bellamy menyebut, Kharkiv merupakan kota strategis bagi Rusia untuk menguasai Ukraina. Jika Rusia menarik pasukannya dari Kharkiv, maka Moskow tidak dapat berbuat banyak.
“Serangan Rusia di Kharkiv, yang berada di utara Ukraina, adalah salah satu bagian dari gerakan menjepit. Yang lainnya di daerah Mariupol di selatan," terangnya, seperti dikutip CGTN.
"Dalam istilah militer, itu adalah sangat signifikan," tambahnya.
Lewat unggahan di Telegram, Gubernur Oleh Sinegubov mengatakan tidak ada serangan penembakan di Kharkiv selama satu hari terakhir.
Setelah meluncurkan operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia telah merebut beberapa desa dan kota. Namun serangan balasan Ukraina dikatakan berhasil merebut kembali beberapa wilayah.
- Lelang Proyek Pembangunan Alun-alun Jember dan Jalan Andongrejo-Bandealit Senilai Rp40 M Dinilai Ilegal
- Ambulans Angkut 6 Pegawai Dinas Kesehatan Tulungagung Terguling Usai Tabrak Pengendara Motor
- Polrestabes Surabaya Tangkap 11 Pelaku Pesta Narkoba