Rujak Selingkuh hingga Topeng Dalang Jadi Unggulan Ekonomi Kreatif Sumenep

Kabupaten Sumenep resmi masuk ekosistem kabupaten/kota kreatif Indonesia dengan unggulan subsektor Kriya, Kuliner dan seni pertunjukan warisan budaya Madura.


Subsektor Kriya meliputi kerajinan batik di sentra batik Desa Pakandangan Kecamatan Bluto, Kerajinan Ukir di Sentra Ukir Desa Karduluk Kecamatan Pragaan, dan Kerajinan Keris di Sentra Keris Desa Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi. 

Subsektor Seni Pertunjukan meliputi Kerapan Sapi di Desa Daramista Kecamatan Lenteng, Musik Saronen di Desa Kebundadap Kecamatan Saronggi, Topeng Dalang di Desa Parsanga Kecamatan Kota Sumenep. 

Pada Subsektor Kuliner diantaranya, kuliner Kaldu Kokot Pak Adnan di Kecamatan Kota Sumenep, Kuliner Rujak Selingkuh di Kecamatan Kota Sumenep, dan  Kuliner Apen di Desa Parsanga Kecamatan Kota Sumenep. 

Ketiga subsektor tersebut telah resmi dijadikan subsektor unggulan dengan penandatanganan Berita Acara Hasil Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). 

PMK3I ditandatangani oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Sumenep Edi Rasiyadi mengatakan, penandatanganan itu menandai bahwa Kabupaten Sumenep masuk ekosistem kabupaten/kota kreatif Indonesia dengan tiga subsektor unggulan tersebut.

“Diharapkan, program subsektor yang diunggulkan bisa menjadi pendorong subsektor lainnya  berkembang, agar ekonomi kreatif benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya Kantor Berita RMOLJatim, Senin (23/5).

Sementara Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif (IEK) Kemenparekraf RI Hariyanto menjelaskan, ketiga subsektor dengan 17 jenis subsektor itu telah memenuhi syarat sebagai unggulan untuk pengembangan ekonomi kreatif Kabupaten Sumenep. 

“Tim uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) Kemenparekraf merekomendasikan bahwa Sumenep membutuhkan pembentukan “Komite Ekonomi Kreatif Daerah untuk akselerasi dan memotret potensi ekraf (ekonomi kreatif) lainnya,” ujarnya.