Condong ke Popularitas, Parpol Dinilai Tidak Lagi Memikirkan Kelahiran Pemimpin Besar

Ilustrasi / net
Ilustrasi / net

Krisis kepercayaan diri yang sedang dialami politisi tanah air menjadi sorotan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. Krisis ini yang kemudian membuat para politisi tanah air merasa tidak pantas untuk memimpin negeri. 


“Kita mengalami krisis kepemimpinan yang sangat luas, sehingga konsep-konsep dasar kepemimpinan dalam negara demokrasi tidak dikenal sama sekali oleh para politisi,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Senin (30/5).

Dijelaskan Fahri Hamzah bahwa dalam sejarah demokrasi modern partai politik adalah dilahirkan dan melahirkan para pemikir pemikir besar di seluruh dunia demokrasi.

Tragisnya, sambung mantan Wakil Ketua DPR RI itu, para politisi saat ini justru sibuk mentransaksikan popularitas orang-orang dengan kapasitas yang seharusnya lahir dari rahim partai politik.

“Bahkan aliran-aliran besar di dunia justru dilahirkan oleh para filsuf yang akhirnya menjadi pemimpin politik yang sangat idealis,” lanjutnya.

Di lantas mencontohkan fenomena yang terjadi dalam sejarah Indonesia. Di mana Soekarno pernah melahirkan partai nasionalis, M. Natsir melahirkan partai Masyumi dan Syahrir melahirkan Partai Sosialis.

“Mereka ini adalah orang orang besar para pemikir kelas dunia,” tegasnya.

“Sungguh tragis bahwa partai politik tidak lagi memikirkan kelahiran para pemimpin besar itu, tapi justru menganggap bahwa popularitas adalah segala-galanya,” demikian Fahri Hamzah.