Ada fenomena kecenderungan yang dilakukan seorang presiden di ujung masa jabatan. Khususnya para pemimpin yang merasa gagal dan korup selama memimpin.
- Sidang Korupsi di Kabupaten PPU, Andi Arief Hanya Dikonfirmasi Soal BAP
- Unggah Video AHY, Andi Arief: Tak Perlu Beruban dan Muka Berkerut Mengurus Rakyat
- Hasto PDIP: Rasa Kemanusiaan dan Idealisme Andi Arief Mulai Luntur Sejak Masuk Partai Demokrat
Setidaknya, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief merangkum ada 3 hal yang yang biasanya dilakukan presiden dengan ciri tersebut.
Pertama, adalah ingin memperpanjang jabatan. Kemudian memaksakan penggantinya berada dalam kontrol atau koalisi yang bisa dikomandoinya. Terakhir, memastikan bisnis keluarga bisa tetap berjalan dengan baik sepeninggal masa jabatan.
“Apa yang akan dilakukan Presiden gagal dan korup jelang ujung kekuasaannya? Dari yg pernah terjadi di dunia : - ingin memperpanjang jabatan - memaksakan penggantinya dalam kontrol (koalisi komando) -memastikan bisnis keluarganya aman,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (5/6).
Namun demikian, Andi Arief berharap fenomena di dunia itu tidak terjadi di Indonesia, yang pada tahun 2024 akan mengalami transisi kepemimpinan.
“Mudah-mudahan tidak terjadi di Indonesia 2024,” tutupnya.
- Jelang Pilkada Jombang 2024, DPC Demokrat dan Gerindra Intensif Jalin Komunikasi Politik
- Santunan Anak Yatim IKAPTK Jatim, Adhy Karyono: Wujud Solidaritas dan Kebersamaan ASN Jatim
- Demokrat Berharap Khofifah-Emil Lanjut Dua Periode
ikuti update rmoljatim di google news