Antara Koalisi KIB dan Semut Merah, Demokrat Masih Lakukan Penjajakan 

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra/RMOL
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra/RMOL

Paska dibentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) oleh Partai Golkar, PAN dan PPP, muncul usulan koalisi dari petinggi PKB dan PKS untuk membangun koalisi Semut Merah.


Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengaku terbuka kepada partai lain untuk bergabung ke dalam koalisi Semut Merah.

Merespons ajakan itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan bahwa Pemilu 2024 merupakan momentum yang sangat penting bagi perbaikan demokrasi Indonesia.

Menurut Herzaky, ada harapan kuat dari rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan atas nasib mereka. Sebab, rakyat menginginkan kepemimpinan dan pemerintahan yang memiliki kebijakan yang lebih berpihak kepada mereka.

"Inilah aspirasi dan kehendak rakyat yang dicermati Partai Demokrat ketika Ketum PD AHY dan para kader Demokrat menyapa langsung rakyat, maupun masukan-masukan melalui berbagai survei," kata Herzaky dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (10/6).

Atas dasar kondisi kehendak rakyat itulah, Herzaky menegaskan bahwa Demokrat akan berupaya untuk ikut memastikan, agar kedaulatan rakyat benar-benar dapat ditegakkan melalui Pemilu 2024.

Tujuannya, agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar dan sukses, jujur dan adil. Secara teknis, dengan membuka ruang luas bagi semua pihak, untuk ikut berpartisipasi, tanpa ada upaya intervensi atas kedaulatan parpol ataupun figur tertentu.

Terkait dengan pembentukan koalisi, Herzaky mengatakan bahwa hal itu merupakan suatu keharusan karena adanya persyaratan ambang batas presiden 20 persen sebagai syarat mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.

Apalagi, sejauh ini hanya 1 parpol parlemen yang sudah memenuhi syarat yakni PDIP.

Lebih lanjut Koordinator jurubicara Partai Demokrat ini menyatakan bahwa setiap upaya untuk membangun koalisi, harus didorong dan didukung.

"Untuk memastikan demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik. Janganlah ada pihak-pihak yang memaksakan maksimal hanya dua calon yang bertarung, apalagi satu calon utama, dan satu calon boneka," terang Herzaky.

"Berikan ruang terbuka untuk semua, dan pastikan kompetisi dan kontestasinya berjalan dengan fair. Jangan ada upaya menggergaji demokrasi dan kedaulatan rakyat di Pemilu 2024," sambungnya.

Terkait dengan sikap terhadap koalisi Semut merah, Herzaky memastikan bahwa partainya masih terus menjalin silaturahmi dan komunikasi politik dengan semua pihak.

Demokrat, ditambahkan Herzaky sedang terus menjajaki kesamaan visi, kesamaan chemistry. Apalagi, pendaftaran Capres-cawapres masih di penghujung 2023.

"Masih banyak waktu buat kami untuk terus menjajaki berbagai kemungkinan. Masih sangat dinamis dan cair sampai dengan saat ini," pungkasnya.


ikuti update rmoljatim di google news