Cerminan Merdeka Belajar, Pagelaran Purna Widya SMP Wijaya Putra Usung Konsep 'Unity in Diversity'

Pagelaran Purna Widya SMP Wijaya Putra/Ist
Pagelaran Purna Widya SMP Wijaya Putra/Ist

SMP Wijaya Putra, Surabaya menyelenggarakan pagelaran Purna Widya siswa siswi tahun 2022, Sabtu (18/6) di gedung A Universitas Wijaya Putra. 


Dalam Purna Widya kali ini, SMP Wijaya Putra meluluskan sebanyak 63 siswa kelas 9.

Ada yang menarik dari pagelaran Purna Widya kali ini yang membedakan dengan Purna Widya di SMP Wijaya Putra sebelumnya maupun di sekolah-sekolah lain. 

Pagelaran Purna Widya SMP Wijaya Putra 2022 kali ini mengusung tema “Unity in Diversity” atau “Bhinneka Tunggal Ika”. 

Hal ini tercermin dengan nuansa nusantara yang tercermin pada pagelaran tersebut. 

Acara Purna Widya dibuka dengan pertunjukan Tari Remo yang dilakukan oleh siswa SMP Wijaya Putra. 

Acara dilanjutkan dengan pertunjukkan paduan suara yang membawakan lagu-lagu daerah. 

Hal yang menarik adalah, anggota paduan suara diisi oleh siswa dari berbagai latar belakang suku, ras dan agama. Mulai dari Sabang sampai Merauke, etnis Jawa, Batak, Papua bahkan etnis Tionghoa serta multi-religi yang merupakan cerminan dari tema “Unity in Diversity”.

Puncaknya, ketika salah satu siswa kelas 8 yang bernama Joshua yang berasal dari Papua Barat membawakan lagu Titip Rindu Buat Ayah karya Ebiet G. Ade yang membuat para hadirin terharu bahkan sampai menangis.

Selanjutnya, penampilan lainnya juga ditampilkan oleh salah satu siswi kelas 8 yang bernama Yuan Fidella Anjani yang merupakan siswi keturunan Tionghoa.

Hal yang lebih spesial yakni konsep maupun pelaksanaan acara yang diusung pada pagelaran Purna Widya tersebut merupakan murni inisiatif dan dilaksanakan oleh siswa siswi SMP Wijaya Putra yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP Wijaya Putra yang diketuai oleh Ketua OSIS SMP Wijaya Putra, Yuan Gadis Ramadhani yang masih duduk di kelas 7. Bahkan dewan guru hanya mengikuti instruksi yang diminta oleh panitia yang notabenenya masih pelajar.

Pimpinan Yayasan Bina Insan Mandiri yang diwakili oleh Dr. Budi Endarto, S.H., M.Hum, sangat mengapresiasi dan memberikan aplause kepada penyelenggara Purna Wisuda SMP Wijaya Putra 2022. 

Budi menyampaikan bahwa cerminan dari Merdeka Belajar dengan konsep Student Centered Learning yang terus digaungkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah terimplementasikan pada pagelaran Purna Widya kali ini. 

"Pada konsep Merdeka Belajar yang merupakan cerminan pembelajaran modern, siswa menjadi subjek dan bukan lagi menjadi objek seperti pembelajaran pada masa lampau," terang Budi dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Budi melanjutkan, dalam konsep Merdeka Belajar ini, siswa diberikan kebebasan untuk berkreasi dalam proses pembelajaran di sekolah, salah satunya menjadi inisiator acara serta pelaksanaan teknisnya. 

"Pada output-nya, siswa tidak hanya mendapatkan hard skills saja melainkan juga soft skills seperti kemampuan berorganisasi, kerja sama dan kepemimpinan," tegasnya.

Budi juga menggaris bawahi dua hal pokok pada pagelaran Purna Widya kali ini. Pertama, konsep Unity in Diversity yang tercermin pada nuansa kebhinekaan yang ditunjang dengan Pendidikan Budi Pekerti yang menjadi ciri khas SMP Wijaya Putra disbanding dengan sekolah lainnya. 

Kedua, perubahan paradigma profesi, yang mana siswa saat ini mempunyai cita-cita yang beragam dan jauh dari cita-cita konvensional. 

Budi menyoroti sejumlah siswa yang bercita-cita sebagai Chef, Gamers, dan Youtubers. 

"Untuk menunjang hal tersebut, SMP Wijaya Putra juga mempersiapkan sarana prasarana terkait hal tersebut seperti studio musik, studio podcast, ekstrakurikuler musik dan content creator, ruang gamers dan sebagainya yang diharapkan dapat menunjang siswa dalam meraih cita-citanya di masa depan yang tentunya akan semakin modern dan berbasis digital," pungkasnya.