Korban gempa berkekuatan 6,1 yang melanda Afghanistan pada Rabu pagi (22/6) terus bertambah. Laporan terbaru dari pejabat Afghanistan menyebutkan warga yang tewas mencapai 1.000 orang, seperti dilaporkan BBC.
- Dari 85 Juta Pemudik Tahun Ini, Kakorlantas Prediksi 47 Persennya akan Gunakan Jalur Darat
- Pil Blue Punisher Tewaskan Gadis Remaja Jerman
- Resepsi Diplomatik KBRI Havana Dimeriahkan Orkestra Angklung dan Pesona Batik Nusantara
Mengutip pejabat manajemen bencana, Reuters melaporkan bahwa selain korban jiwa, lebih dari 1.500 orang terluka dan jumlah korban diperkirakan akan bertambah seiring informasi mengalir dari desa-desa pegunungan terpencil.
Foto-foto yang diterbitkan oleh media Afghanistan menunjukkan rumah-rumah menjadi puing-puing, dengan tubuh terbungkus selimut tergeletak di tanah.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri Salahuddin Ayubi menyebutkan bahwa pihak berwenang mengerahkan helikopter dalam upaya penyelamatan untuk mencapai yang terluka dan menerbangkan pasokan medis dan makanan.
"Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena beberapa desa berada di daerah terpencil di pegunungan dan akan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan rinciannya," katanya.
"Sebagian besar kematian yang dikonfirmasi berada di provinsi timur Paktika, di mana 255 orang tewas dan lebih dari 200 terluka," tambah Ayubi.
"Di provinsi Khost, 25 orang meninggal dan 90 orang dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Survei Geologi AS (USGC) mengatakan gempa hari Rabu adalah yang paling mematikan sejak 2002. Gempa itu terjadi sekitar 44 kilometer dari tenggara kota Khost, dekat perbatasan dengan Pakistan.
- Tiga Jenazah Korban Penembakan KKB di Nduga Diterbangkan ke Kampung Halaman
- Oknum TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Panglima TNI: Itu Ranahnya KSAD
- Petugas Berhasil Indentifikasi Lima Jenazah Korban Perahu Terbalik Bengawan Solo