Cacar Monyet Tidak Bisa Dianggap Sebagai Pandemi

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Cacar monyet atau Monkeypox tidak dapat dianggap sebagai pandemi karena jumlah kasus yang bisa disebut kecil.


Virus dari penyakit tersebut tidak menular, menurut ahli penyakit menular Yevgeny Timakov kepada TASS, menanggapi seruan jaringan kesehatan dunia yang menyebut bahwa cacar monyet masuk ke dalam pandemi.

"Penyakit ini sama sekali tidak dianggap sebagai pandemi. Hanya sedikit yang sakit, tidak terlalu menular. Virus mungkin telah berubah dalam beberapa hal, tetapi tidak menimbulkan bahaya dalam skala global," jelas pakar tersebut, seperti dikutip dari The Moscow Times.

Virus ditularkan hanya melalui kontak dekat dengan yang terinfeksi.

Pakar juga mencatat bahwa peningkatan pemantauan orang yang memasuki Federasi Rusia dari negara-negara di mana kasus infeksi telah dicatat.

Monkeypox adalah penyakit virus langka, biasanya ditularkan ke manusia oleh hewan liar seperti hewan pengerat dan primata. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot dan punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan dan kelelahan. Ini mungkin juga melibatkan ruam kulit. Menurut WHO, biasanya koefisien kematian selama wabah cacar monyet berkisar antara 1 hingga 10 persen dengan mayoritas kematian pada kelompok usia yang lebih muda.