Tanggap Darurat Medis, Masyarakat Malang Bisa Pencet Tombol 119 di Aplikasi PSC Sisingo

Sejumlah Armada Ambulance yang disiapkan Tanggap Darurat Medis/RMOLJatim
Sejumlah Armada Ambulance yang disiapkan Tanggap Darurat Medis/RMOLJatim

Masyarakat yang mengalami kedaruratan medis bisa meminta pertolongan dengan hanya memencet tombol 119 di aplikasi Sisingo yang diunduh melalui android. 


Melalui aplikasi tersebut, mobil ambulan berikut tenaga medis akan segera datang dalam tempo kurang dari 15 menit. 

"Masyarakat Kabupaten Malang yang membutuhkan layanan darurat kesehatan, ada aplikasi Sisingo. Tinggal tekan tombol 119. Tunggu 15 menit, ambulans sudah ada di tempat," ujar Bupati Malang H.M Sanusi. Rabu (06/07) 

Tombol 119 merupakan kode angka untuk bantuan kedaruratan medis dengan leading sector di RSUD Kanjuruhan Malang yang terkoneksi langsung dengan 42 ambulans yang tersebar di 39 puskesmas di 33 kecamatan. 

Yang mana memungkinkan layanan tanggap darurat kesehatan menjangkau hingga pelosok dan pegunungan di Kabupaten Malang. 

"Peluncuran program layanan tanggap darurat medis ini terintegrasi berbasis digital, PSC 119 (Public Safety Center Siji Siji Songo atau PSC Sisingo) bisa dibilang sebagai salah satu momentum lompatan pelayanan kesehatan modern di Kabupaten Malang. 

Sebab dengan fitur PSC Sisingo ini, warga yang mengalami kedaruratan medis bisa meminta pertolongan dengan hanya memencet tombol 119," tutur H.M Sanusi. 

Masih kata H. Sanusi, bahwa seluruh unit armada ambulans di bawah kendali Dinas Kesehatan Kabupaten Malang telah dipasang piranti GPS (global Positioning System). 

Sehingga memudahkan ambulans terdekat untuk mengambil pasien atau warga yang membutuhkan layanan 119, sesuai posisi kedaruratan.

"Konsep tanggap darurat medis terintegrasi inilah yang membuat PSC Sisingo bisa melayani kedaruratan dengan standar 15 menit. Semua ambulans dilengkapi dengan peralatan kedaruratan. Misalnya, alat penanganan pertama untuk serangan jantung maupun korban kecelakaan,” terangnya. 

Tak hanya itu, H.M Sanusi juga memaparkan, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sudah melatih personel di puskesmas dan RSUD.

"Jadi, ke depan semua rujukan akan mengarah ke RSUD Kanjuruhan. Aplikasi ini sudah terkoneksi dengan Polres Malang. Apabila nanti ada kejadian, anggota Polres Malang berangkatnya bareng dengan tenaga kesehatan. Kalau darurat sekali, polisi bisa ikut kawal ke rumah sakit,” imbuhnya. 

Lebih jauh, H.M Sanusi juga menjelaskan, bahwa kolaborasi kedaruratan ini ditargetkan risiko kematian akibat kecelakaan atau serangan kesehatan mendadak bisa menurun.

"Berdasarkan analisa para ahli, ada penurunan risiko kematian hingga 40 persen jika quick response berjalan dengan baik," tandasnya. 

Sementara itu, Direktur RSUD Kanjuruhan dr. Bobi Prabowo Sp.Em, KECM Biomed menambahkan, tujuan dari PSC Sisingo adalah safe community atau membuat masyarakat aman.

"Di Kabupaten Malang, hal itu kami laksanakan itu melalui kolaborasi dengan TNI Polri, Damkar, BPBD, dan PMI. Kami tidak kerja sendiri-sendiri, tetapi kerja sama dalam satu platform PSC 119," beber dr. Bobi.

Menurut dokter spesialis emergensi itu, PSC 119 adalah layanan kolaborasi. Layanan medis maupun nonmedis bisa terlayani. Misalnya, ada kejadian kebakaran. PSC 119 bersinergi bersama damkar dan polisi, sehingga semua potensi kedaruratan bisa terlayani dan tertangani dengan baik.

“Seluruh kegawatdaruratan ini ditanggung negara. Dan kami tegaskan, masyarakat yang mengakses layanan melalui PSC 119 atau PSC Sisingo ini tidak dipungut biaya sepeser pun. Semua gratis,” pungkas dr. Bobi. 

Dalam kegiatan peluncuran PSC Sisingo dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Bhayangkara, Selasa (5/7) Kemarin. Lounching dilakukan di dua lokasi dalam waktu bersamaan, yakni di Gedung Sanika Polres Malang dan Stadion Kanjuruhan. 

Nampak hadir Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat, Dandim 0818 Malang-Batu Letkol Inf Taufik Hidayat, Ketua DPRD Darmadi serta perwakilan Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen.