Manufacturing Surabaya 2022 Dukung Penguatan Daya Saing Industri Lokal dan Jawa Timur melalui Pameran

Pameran manufaktur/RMOLJatim
Pameran manufaktur/RMOLJatim

PT Pamerindo Indonesia kembali menghadirkan seri pameran Manufacturing Surabaya di Grand City Convention & Exhibition Center Surabaya, mulai hari ini hingga 16 Juli 2022 mendatang. 


Sebanyak 181 brand terkemuka di industri manufaktur ambil bagian dan siap menyambut lebih dari 4800 pengunjung di pameran yang sempat vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.

Geliat bisnis manufaktur secara nasional pasca pandemi menunjukan pertumbuhan yang sangat baik. Sejalan dengan pertumbuhan nasional, ekspansi sektor manufaktur lokal pun terus meningkat. 

Di Jawa Timur, sektor industri memegang peranan yang sangat strategis dalam menopang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur, dimana 30,6% PDRB Jatim berasal dari sektor manufaktur. 

Lia Indriasari, Events Director PT Pamerindo mengatakan, Manufacturing Surabaya 2022 merupakan wujud komitmen Pamerindo Indonesia untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan industri lokal, khususnya Jawa Timur sebagai lead ekspor industri manufaktur. 

"Kami berharap pameran ini dapat mendorong pertumbuhan industri lokal di tengah upaya resiliensi paska pandemi serta mendukung penguatan daya saing sektor manufaktur lokal," ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa, (12/7).

Manufacturing Surabaya 2022 menyuguhkan beragam informasi melalui seminar hybrid, serta peralatan dan perlengkapan industrial inovatif. 

Acara ini juga memungkinkan seluruh pelaku industri manufaktur untuk bertemu dan membuka peluang investasi serta kolaborasi bisnis. 

Pada triwulan I 2022, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur mengalami peningkatan signifikan sebesar 5,2% dibanding periode yang sama di tahun lalu. 

Peningkatan tersebut terdorong oleh kolaborasi dan sinergi berbagai pihak, termasuk di dalamnya industri manufaktur sebagai industri sekunder. 

Emil Elestianto Dardak, Plt. Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa Pemprov kini berfokus pada percepatan pemulihan ekonomi dengan pembangunan infrastruktur daerah sebagai faktor utama yang mendukung mobilisasi dan interaksi berbagai sektor industri di Bumi Majapahit. 

Menurutnya, industri manufaktur adalah sektor yang tengah dibangun Pemprov Jatim sebagai upaya menggenjot kembali perekonomian di Jawa Timur.

"Pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari peran krusial pemerintah daerah dalam memajukan industri dan sektor manufaktur lokal. Di mana, industri di Jatim yang bermuatan lokal kini memiliki pasarnya sendiri, baik di dalam maupun luar negeri," kata Emil.

Untuk itu, pemerintah terus berupaya membangun dan mendorong sektor ini agar semakin memiliki daya saing, kemandirian, dan inklusivitas untuk memulihkan ekonomi Jatim. 

Terlebih mengingat kondisi pelonggaran PPKM yang semakin meningkatkan produktivitas industri.

“Kami mengupayakan agar industri lokal menjadi kunci pertumbuhan ekonomi negara. Bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Pemprov Jatim menindaklanjuti wilayah-wilayah yang potensial untuk menjadi Desa Devisa," sambungnya. 

Desa Devisa adalah program besutan LPEI untuk pengembangan produk UKM – IKM yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan perluasan pasar. 

"Kami terus mendukung pertumbuhan industri manufaktur di Jatim. Dengan adanya pameran manufaktur seperti ini, diharapkan akan menjadi jembatan yang menghubungkan dan mewadahi berbagai bidang industri di Jatim," jelasnya.