Belanda melaporkan kasus pertama virus corona varian BA.2.75 yang juga disebut Centaurus. Lembaga kesehatan Belanda RIVM mengumumkan Rabu (13/7) bahwa varian baru itu ditemukan dalam sampel yang diperoleh dari wilayah Gelderland Timur Laut pada 26 Juni.
- Temuan Ilmuwan, Tisu Toilet jadi Sumber Penyakit Berbahaya
- Arab Bolehkan Jamaah Haji dan Umrah Masuk Masjidil Haram Asal Sudah Divaksin
- Puan Maharani: Kalau Pemerintah Ingin Terapkan Syarat Sertifikat Vaksin, Cakupan Vaksinasi Wajib Diperluas
BA.2.75 adalah sub-varian dari varian Omicron BA.2. Ini telah ditemukan di banyak negara, termasuk Australia, Kanada, Jerman, India, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Belum banyak informasi yang diketahui tentang varian tersebut.
"Tampaknya juga varian ini dapat lebih mudah menghindari pertahanan tubuh terhadap virus corona karena perubahan kecil dan spesifik," kata RIVM, seperti dikutip dari NL Times, Kamis (14/7).
Vaksin Covid-19 pertama dibuat untuk varian yang lebih lama, seperti Alpha dan Delta, yang sudah hampir tidak ada lagi. Produsen vaksin telah bekerja dalam beberapa bulan terakhir untuk memperbarui vaksin mereka untuk varian Omicron. Obat-obatan baru itu kemungkinan akan disetujui pada bulan September, menurut perkiraan Badan Obat Eropa.
Sampai saat itu, regulator telah meminta orang-orang untuk mendapatkan suntikan booster kedua jika mereka memenuhi syarat dan belum menerimanya.
Di Belanda, orang-orang dari usia 60, penghuni panti jompo, orang dewasa dengan Down Syndrome dan orang dewasa dengan gangguan kekebalan yang serius dapat menerima booster tambahan.
Hampir setengah dari warga Belanda yang diizinkan untuk mendapatkan vaksin ekstra telah melakukannya.
Belanda sekarang berada dalam gelombang musim panas pandemi virus corona yang dimulai pada awal Juni. Menurut RIVM, saat puncak gelombang sudah di depan mata. Peningkatan jumlah infeksi dikaitkan dengan tiga versi lain dari varian Omicron.
Orang tidak menderita gejala penyakit yang lebih parah ketika mereka terinfeksi oleh salah satu dari tiga sub-varian, dibandingkan dengan varian Omicron pertama. Belum diketahui apakah ini juga berlaku untuk Centaurus.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Aritmia, Si “Silent Killer” Jantung: Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
- KardiaQ, Aplikasi Karya Mahasiswa ITS untuk Deteksi Kesehatan Jantung
- Provinsi Jatim Tersuskes Capaian Imunisasi, Komitmen Airlangga bersama UNICEF dalam Mendukung Generasi Sehat