Gus Sadad Dengarkan Curhat Petani Yang Gagal Panen, Pengamat: Terjemahkan Visi Prabowo Di Jatim

Wakil ketua DPRD Jatim Anwar Sadad mendengarkan keluhan petani di Pasuruan/net
Wakil ketua DPRD Jatim Anwar Sadad mendengarkan keluhan petani di Pasuruan/net

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad saat menemui puluhan petani di kawasan Tambaksari Kraton, Kabupaten Pasuruan beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, Ketua DPD Gerindra Jatim tersebut mendengarkan curahan hati petani yang mengalami gagal panen dan kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.


Langkah untuk mendengarkan keluhan petani itu diapresiasi oleh pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Bangkalan, Madura, Surokim Abdussalam. Kebijakan itu sebagai bentuk kemampuan menerjemahkan visi dan misi Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, yang konsen dalam bidang pertanian.

“Bagaian dari menerjemahkan kehendak Prabowo di Jawa Timur. Itu sama dengan membumikan kiprah pak Prabowo,” kata Surokim pada Kamis (11/8).

Dia menjelaskan, dengan rajin turun ke petani, maka Anwar Sadad sesungguhnya merawat basis pemilih Gerindra, yang banyak dari kalangan petani. Manuver politik itu dinilai akan menguntungkan dan akan mendongkrak suara partai tersebut di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

“Basis pemilih partai gerindra selama ini salah satunya yang cukup bisa diandalkan ya kalangan petani, khususnya kelas menengah periferi yang ikut atau tergabung dalam komunitas dan organisasi petani. Sebab bagaimanapun kiprah pak Prabowo di HKTI masih membekas kuat dibenak para petani terlebih yang ada di kelas menengah.” tambahnya.

 Peneliti Surabaya Survey Center (SSC) itu menilai, langkah tersebut semakin mengkristalkan pemilih Gerindra. Kader yang selama ini banyak dibina oleh Prabowo, akan semakin loyal dan total dalam memilih partai tersebut di Pemilu 2024 mendatang.

“Jika gus Sadad bisa konsisten dan berkelanjutan bisa memberi perhatian ke segmen pemilih tersebut peluang untuk tetap meraih dukungan masih tetap terbuka. Sebenarnya segmen ini bukan segmen ekspansif gerindra, tetapi justru penguatan dan reminder utk memelihara dan menjaga pemilih loyal gerindra,” katanya.

 Meski demikian, Surokim memberikan catatan agar kader Gerindra kontinyu untuk mendengarkan keluhan masyarakat kecil dan memecahkan masalah yang dialaminya, khususnya petani. Sehingga, kebutuhan mereka tersampaikan dan masuk dalam penyusunan anggaran di pemerintahan. Baik di Pemprov Jatim maupun di kabupaten/kota.

“Saya pikir ikhtiar itu harus terus dilanjutkan dan diperluas agar kian menguatkan positioning gerindra dibenak pemilih. Memberi perhatian dan menepuk bahu para petani di era transisi tak menentu seperti ini jelas butuh konsistensi dan keuletan. Jangan sampai hadir hanya saat momentum menjelang pemilu saja,” katanya.

“Saya pikir ikhtiar Gerindra dan gus Sadad tidak hanya perlu membersamai,  tetapi juga menguatkan dengan kongkrit memberi shodaqoh policy yang afirmatif dan bisa dirasakan langsung para petani dan organisasi petani saat ini,” pungkasnya.