PT Pertamina (Persero) akhirnya angkat bicara menyoal adanya para sopir mengeluh sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi.
- Titik Blackspot dan Troublespot di Kabupaten Tuban yang Wajib Diwaspadai Pemudik
- Ramadan 2024, PHE TEJ Serahkan 1500 Paket Sembako Kaum Dhuafa hingga Anak Yatim Piatu
- Gempa Tektonik Tuban Terasa di Lamongan, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Pertamina mengklaim stok solar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Tuban saat ini masih terpantau aman.
“Stok solar sangat aman,” kata Arief Rohman Khakim, Sales Branch Manager PT. Pertamina Rayon V Surabaya, dikutip Kantor Berita RMOLjatim, Sabtu (13/8).
Dia menjelaskan sehari rata-rata kebutuhan solar di Tuban kurang lebih 400 kilo liter (KL) dan distribusikan ke 25 SPBU di Kabupaten Tuban.
Oleh sebab itu, dia menegaskan sebenarnya tidak ada kelangkaan solar bersubsidi tetapi memang ada peningkatan permintaan pada beberapa hari terakhir ini.
“Memang beberapa hari terakhir ada peningkatan permintaan di lapangan,” jelas Arief panggilan akrabnya.
Menurutnya, saat ini sudah di lakukan normalisasi penyaluran untuk memenuhi kebutuhan solar di wilayah Tuban. Serta pihak Pertamina berharap dalam hari ini untuk kebutuhan solar kembali normal.
“Semoga hari ini sudah normal kembali,” harapannya.
Para sopir menduga sulitnya mendapatkan solar bersubsidi di Tuban ditengarai atau diduga adanya permainan sejumlah oknum nakal di SPBU saat pengisian bahan bakar jenis solar.
Jika itu terbukti, maka pihak Pertamina akan memberikan sanksi tegas dengan menghentikan pengiriman bahan bakar solar.
“Akan diberikan sanksi mulai dari teguran sampai penghentian sementara penyaluran BBM solar di SPBU sesuai dengan ketentuan,” jelasnya.
Pemberian sebelumnya, para sopir di wilayah Tuban merasa geram karena sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi, Rabu (10/8/2022). Kondisi tersebut telah dirasakan sejak beberapa minggu terakhir ini.
Jika pun ada, para sopir truk harus antre berjam-jam demi menunggu giliran mendapatkan solar bersubsidi di SPBU Tuban.
Atas kejadian itu, para sopir di Tuban berharap kepada pemerintah agar mengatasi kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar solar bersubsidi dan tidak terjadi antrean. Pasalnya, sopir menilai kondisi itu merugikannya karena waktu kerjanya terpangkas untuk mengantre beli bahan bakar di SPBU.
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi
- KPU Surabaya Buka Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024