Cegah Kerusakan Ekosistem Laut, Bluebird Serahkan 5000 Tanaman Mangrove untuk Sepanjang Pamurbaya

Penyerahan bibit mangrove
Penyerahan bibit mangrove

PT Blue Bird Tbk (Bluebird) disaksikan oleh perwakilan WWF dan Organda Kota Surabaya menyerahkan 5.000 bibit mangrove kepada Pemerintah Kota Surabaya. 


Proses penyerahan ini dilakukan General Manager Bluebird Surabaya Yusuf Murfaturahman, dan diterima oleh Pemerintah Kota Surabaya yang diwakili oleh Staff Ahli Walikota bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, M. Afghani Wardhana. 

Melalui inisiasi ini, lerseroan berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan khususnya di Kota Surabaya guna mendukung pemerintah kota dalam memperoleh akreditasi sebagai kota lahan basah dunia.

Menurut rencana, 5.000 bibit tersebut akan ditanam di sepanjang pantai Pamurbaya, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

General Manager PT Blue Bird Tbk Surabaya Yusuf Nurfaturahman menyatakan bahwan inisiasi ini merupakan bagian dari visi keberlanjutan Bluebird 50:30 yang menggambarkan komitmen Perseroan untuk mengurangi 50% emisi dan buangan operasional hingga tahun 2030. 

Visi tersebut dituang ke dalam tiga (3) pilar keberlanjutan, yaitu BlueSky, BlueLife, dan BlueCorps.

“Penyerahan 5.000 bibit mangrove tersebut merupakan bentuk nyata Perseroan dalam berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan sesuai dengan Visi Keberlanjutan Bluebird di bawah pilar BlueSky. Kami memahami pentingnya fungsi mangrove dalam menjaga keutuhan ekosistem wilayah pesisir," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa, (17/8).

"Besar harapan kami, kontribusi ini dapat membantu menekan abrasi dan merehabilitasi ekosistem laut di wilayah Kota Surabaya," sambungnya.

Pemilihan Pantai Pamurbaya sebagai lokasi penanaman 5.000 bibit mangrove tersebut didasari oleh daerah tersebut merupakan salah satu ekosistem mangrove yang luas dan tersisa di Surabaya dan termasuk ke dalam Kawasan Lindung Mangrove (KLM).

Walikota Surabaya Eri Cahyadi S.T, M.T mengapresiasi langkah PT Blue Bird Tbk dalam memberikan 5.000 bibit mangrove. Menurutnya, hal ini dapat menginspirasi masyarakat kota Pahlawan agar lebih peduli dengan lingkungan sekitar, terutama lingkungan di pesisir pantai. 

Selain itu, ia juga berharap agar inisiasi ini dapat mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup di Kota Surabaya.

“Pengembangan hutan mangrove saat ini memang menjadi salah satu fokus Pemerintah Kota Surabaya. Pasalnya, Surabaya telah diusulkan sebagai salah satu kota nominasi untuk mendapatkan akreditasi dalam pengolahan kota lahan basah tingkat dunia," sambungnya. 

Pengusulan ini dilatarbelakangi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia yang melihat Surabaya sebagai kota yang memiliki kemauan tinggi serta bukti nyata dalam pengembangan area mangrove.